Ketua KNPI Madina: Tutup PT SMGP..! Karena Nyawa Masyarakat Lebih Penting Daripada Investasi..

Sebarkan:

Poto Liputan Reporter Metro Online Madina: Hasmar Lubis
MANDAILING NATAL|Ketua KNPI Mandailing Natal (Madina),Tan Gozali lontarkan kritikannya terkait operasional PT Sorik Marapi Gheothermal Power (SMGP) pada proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Menurutnya, peristiwa yang merengut lima orang korban jiwa dan puluhan lainnya terpaksa dilarikan ke RSU Panyabungan untuk mendapatkan perawatan insentif, akibat semburan gas beracun diwaktu pengujian Weelpad Tenggo oleh PT SMGP.

Terbukti kata Tan, perusahaan sudah ugal- ugalan dan hanya mengejar keuntungan tanpa melihat dampak lingkungan dan kondisi psikis masyrakat sekitarnya.

"Ini kasus terbesar dalam ruang lingkup PLTP yang katanya ramah lingkungan. Dan meski perdamaian telah disepakati, untuk persoalan kompensasi kepada korban luka yang pernah dirawat Rumah Sakit itu juga nyatanya belum semuanya dituntaskan oleh SMGP," kata Tan dalam keterangan yang diterima Wartawan, Senin (8/3/2021).

Selain itu, sebut Tan, permohonan warga kepada pihak perusahaan untuk mengganti kerugian masyarakat selama 20 hari, diakibatkan tidak bisa melakukan aktivitas juga belum disahuti oleh perusahaan hingga sekarang.

Tan menilai, jaminan keselamatan masyarakat lebih urgen dan mutlak yang dipenuhi oleh perusahaan sepenuhnya ketimbang untuk mengejar keuntungan oleh segelintir orang, lebih baik perusahaaan tersebut di tutup saja.

"Dan juga sangat kita sayangkan, sampai saat ini kita lihat perusahaan belum bisa memberikan jaminan keselamatan warga yang bermukim di sekitar SMGP, akan tetapi izin beraktivas kembali sudah terbit. Karena nyawa warga lah yang penting dari pada investasi perusahaan,"pungkasnya.

Selain itu Menurut Tan, untuk menjamin keselamatan itu harus dibuat dalam surat perjanjian antara perusahaan, pemerintah dan warga sehingga tidak terulang lagi kejadian malapteka yang menimpa wara. Karena menurutnya warga pun tidak mau mati dengan sia-sia.

"Warga pun tidak ingin mati konyol, jadi Jika belum ada perjanjin tertulis saya kira lebih baik pihak management SMGP berpikir untuk menutup aktivitasnya, atau pindah lokasi ke tempat yang jauh dari aktivitas warga,"

"kami warga yang ada di sekitar ring SMGP ini tidak akan berhenti melakukan upaya pembelaan terhadap hak kami. Karena sampai saat ini masyrakat masih trauma kejadian yang sama akan terjadi disuatu hari nanti, mending perusahaan itu ditutup saja"ujarnya.(Hasmar Lubis/Ginda)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini