Sekeluarga Mengidap ODGJ di Sipoholon Dirujuk ke Medan

Sebarkan:

TAPUT | Satu keluarga terdiri dari bapak ibu dan empat orang anaknya yang menderita gangguan jiwa di rujuk untuk mendapat pengobatan di Rumah Sakit Umum Jiwa di Simalingkar Medan.


Warga Silangkitang berinisial SS (69) dan istrinya US (64) dan LES (41), RS (39), ATS (38) dikirim ke Medan berdasarkan musyawarah keluarga akibat belakangan ini sering membuat gaduh.


Kegaduhan itu berbuntut pada hari Minggu (21/2/2021), salah satu anaknya kambuh dan mencoba membakar rumah mereka yang terletak di jalan umum Silangkitang.


Untung masyarakat yang mengetahui upaya pembakaran tersebut menghentikannya.


Selanjutnya, Rabu (24/2/2021) Camat Sipoholon Richand Situmorang, Kepala Puskesmas Situmeang Habinsaran Dosen Siringo dibantu TNI/POLRI serta Satpol PP turun guna membantu membujuk mereka agar ditangani di Medan.


Kapus Situmeang Habinsaran Dosen Siringo membenarkan kedatangan mereka untuk mengevakuasi keluarga yang mengidap gangguan jiwa.


" Mereka belakangan ini sering membuat resah, salah satu anaknya dan putrinya mau melempari rumah warga kalau penyakitnya kambuh," ungkapnya.


Untuk mengantisipasi, Dosen mengatakan pihaknya melakukan penyuntikan penenang agar nantinya di bawa ke Medan dengan angkutan umum lancar.


" Tadi pagi Pak Camat membujuk dengan berbagai cara agar pihak medis bisa memberikan obat penenang. Dengan berbagai upaya dan bujuk rayu baik dari tenaga medis akhirnya kita bisa memberikan suntikan penenang, dan kemarin Ketua TP PKK Ibu Satika sudah pernah turun memberikan bantuan bagi mereka,"  tambahnya.


Namun, tidak semua berhasil untuk disuntik penenang, IS (35) putri bontotnya ketika mengetahui upaya dari Puskesmas berhasil melarikan diri.


" Sejak pagi kita coba mencari dibantu warga ke lokasi biasa dia bersembunyi, namun tidak dapat juga. Saat ini kita tengah mengurus rujukan dari Rumah Sakit agar mereka bisa kita berangkatkan ke Medan, kalau untuk  IS nanti kita upayakan dikirim belakangan," tambahnya.


Dosen mengatakan nanti setelah mereka dirawat di Rumah Sakit Jiwa Medan, ketika sudah tenang akan dikirim ke rumah singgah Pangaribuan.


" Penyakit mereka ini harus rutin minum obat seumur hidupnya, tapi bagaimana puskesmas mau  menangani karena tidak ada satupun dari mereka yang bisa membantu tenaga medis untuk mengontrol memberi obat," pungkasnya.


Camat Sipoholon Richand Situmorang membenarkan kedatangan mereka guna mengobati pasien gangguan jiwa ke Medan.


" Mereka sudah ada dua kali diobati di Medan bahkan selama enam bulan dirawat, tapi usai kembali kemari masih juga kambuh," terangnya.


Dari informasi yang dihimpun melalui tetangganya, ada dua anaknya yang bila kambuh sering membuat gaduh.


" Kasihan kita melihat, untuk memenuhi kehidupan mereka bapaknya setiap hari menjadi supir angkutan umum. Dan anaknya kalau kambuh mau melempar rumah tetangganya serta mengganggu anak-anak yang lewat," ujar salah satu tetangga dekatnya.


Belum lagi IS yang paling brutal sebutnya, sering mencuri hewan Anjing dan Kucing untuk dimutilasi.


" Maulah ito, kucing dan anjing yang dicurinya dicongkel matanya baru digendong layaknya anak bayi. Saya sering turun dipanggil untuk menyelamatkan hewan peliharaan warga yang diculik," ujar pecinta hewan Kucing tersebut.


Selain itu juga diceritakannya, IS hanya takut kepadanya," Kalau anak-anak diganggu saat melintas, Saya turun langsung barulah dia lari," pungkasnya.


Saat berita ini diturunkan berdasarkan informasi Kepala Puskesmas Dosen Siringo pihaknya masih mengurus berkas rujukan untuk kepentingan perawatan di Medan dan mereka akan dibawa menggunakan angkutan umum.(Henry)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini