Sekolah di Padangsidimpuan Masih Tutup, Keinginan Belajar Tatap Muka Harus Ditunda

Sebarkan:


PADANGSIDIMPUAN | Keinginan siswa dan guru di Kota Padangsidimpuan untuk belajar tatap muka di sekolah harus ditunda dulu. Pasalnya pemerintah kota (pemko) Padangsidimpuan melarang proses belajar mengajar tatap muka dilaksanakan di sekolah.

Larangan tidak dibolehkannya melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah berdasarkan surat pemberitahuan nomor :441.2/5812/2020 yang dikeluar oleh Pemerintah Kota Padangsidimpun melalui sekretarian daerah dan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe 30 Desember 2020.

Dalam surat pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa berdasarkan rapat koordinasi bersama Gubernur Sumatera Utara tentang lonjakan kasus Covid-19 di  Provinsi Sumatera Utara pembukaan sekolah tatap muka, kesiapan anggaran penangana Covid-19 tahun 2021 keseriusan melaksanakan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan vaksinasi secara zoom meeting pada 29 Desember 2020 di aula kantor wali kota Padangsidimpuan.

Adapun hasil rapat tersebut menyampaikan dua hal yang pertama, pembelajaran pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 yang dimulai pada Januari 2021 belum dapat dilaksanakan secara tatap muka di satuan pendidikan.

Kemudian yang kedua pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun pembelajaran 2020/2021 disatuan pendidikan menunggu keputusan Gubernur Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut pemerintah kota Padangsidimpuan mengeluarkan surat pemberitahuan kepada satuan pendidikan untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka disekolah. Tempat perbelanjan mall, plaza, tempat hiburan tempay wisata dibuka mengapa sekolah masih ditutup? Pertanyaan ini banyak yang mengemukakan.

Bahkan tidak jarang yang menyampaikan keluhan serupa di media sosial berupa protes dengan argumen - argumen yang beraneka macam. Ungkapan-ungkapan tersebut tentunya bukan tanpa dasar. Kejenuhan anak terlalu lama berada di rumah dan keluhan orang tua yang merasa kesulitan mendidik anak di rumah menjadi alasan paling banyak dikemukakan.

Terkait hal tersebut salahsatu guru Sekolah Dasar  (SD) di kota Padangsidimpuan Arif Rahman Tanjung kepada metro-online.co Ia menanggapi bahwa sangat disayangkan jika semua sekolah di Padangsidimpuan masih tidak dibolehkan belajar tatap muka di sekolah, itu berarti sekolah masih ditutup untuk proses belajar mengajar.

"Sebagai seorang guru saya mera miris melihat  keadaan dunia pendidikan sekarang, kenapa sekolah saja yang ditutup sementara tempat - tempat hiburan dan wisata tetap saja buka, tentunya saya sebagai guru sangat merindukan suasana mengajar disekolah," ungkap Arif saat dimintai tanggapan, Senin, (04/01/2021).

Ia juga mengatakan keinginan dan rindu belajar  mengajar di sekolah bukan hanya dirasakan olehnya, tetapi guru lain yang satu profesi dengan dirinya bahkan siswa sendiri juga sangat menginginkan pembelajaran tatap muka dan sekolah dibuka kembali.

"Kalau saya boleh berpendapat dan kasi masukan, menurut saya sekolah dan pembelajaran tatap muka dibuka sajalah dan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona protokol kesehatan tetap terus dilaksanakan dan dijalankan. Contoh seharusnya minimal 30 orang satu kelas dibagi menjadi 20 atau 15 orang persatu kelas," ucapnya.

Disamping itu Arif juga berharap pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan kembali kepada kehidupan yang normal lagi dan tentunya harapan besarnya bisa kembali melaksanakan tugas sebagai sorang guru untuk memberikan ilmu kepada anak didiknya dengan cara mengajar tatap muka di sekolah seperti dulu lagi.

Sementara beberapa siswa dan siswi sekolah yang di Padangsidimpuan yang sempat dijumpai metro-online.co, mereka semua menginginkan pembelajaran tatap muka disekolah. Antusias siswa untuk belajar disekolah dan memakai seragam sekolah sangat besar. Mereka mengatakan rindu suasana belajar disekolah, rindu teman - temam disekolah dan rindu kepada guru - guru yang selalu sabar mengajari mereka disekolah. (Syahrul/ Hendra).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini