Korban diduga mengalami depresi hingga nekat mengakhiri hidupnya. Informasi dihimpun dari adik korban Muhamad Adriansyah, saat itu sedang mencari korban. Ketika sampai di dapur rumahnya, Dia melihat korban sudah dalam posisi tergantung diatas papan broti penahan seng dapur.
Saksi terkejut langsung memberitahukan kejadian ini pada ibu korban Dahliana yang saat itu sedang tidur. Mendengar hal itu dari saksi Dahliana spontan melompat dari tidurnya. Lalu ia bergegas ke dapur dan melihat anaknya sudah tergantung di tiang broti atap dapur.
Melihat hal itu, Dahliana langsung histeris. Dia begitu syok dengan apa yang dilihatnya. Dahliana menangis sambil memeluk tubuh anaknya yang tergantung. Muhamad Adriansyah lalu memotong tali yang mengikat leher korban dan begitu tali dipotong tubuh korban yang dipeluk ibunya jatuh bersamaan ke lantai. Dahliana terus menangis sambil memeluk tubuh kaku Herman Syahputra yang sudah meninggal dunia.
Mendengar suara riuh tangisan, sontak tetangga dan warga sekitar rumah korban berdatangan melihat kejadian. Tak berapa lama kemudian petugas Kepolisian Polsek Lubukpakam bersama petugas tim Identifikasi Inafis Polresta Deliserdang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Setelah proses identifikasi dilakukan, petugas Kepolisian menyimpulkan kalau korban tewas bunuh diri dengan cara gantung diri. Dilihat dari kondisi mayat saat ditemukan. korban diduga mengalami depresi. Melihat postingan postingan korban di media sosial yang menyebutkan beberapa hal di antaranya " aku pamit Wee." Ada juga beberapa postingan meminta maaf pada kedua orang tuanya karena belum bisa membalas kebaikan orang tua dan membahagiakan orang tuanya.
Terkait kasus ini Kapolsek Lubukpakam AKP Hendry Yanto Sihotang membenarkan kejadian tersebut, korban meninggal dunia akibat gantung diri.
"Korban langsung diserahkan pada keluarganya karena mereka sudah iklas dengan kematian korban dan akan segera memakamkannya dengan membuat surat pernyataan tidak keberatan," ucapnya.(wan)
