"Katanya kuota BPJS gratis di Dinsos sudah habis. Begitu juga dengan KTP, kata Dinas Capil belum bisa perekaman, saya sudah beberapa kali kesana bolak balik, itu kata mereka," kata Hartati.
Namun kata Hartati, pihak Puskesmas sudah pernah datang beberapa hari yang lalu, setelah kondisi anaknya mecuat di beberapa media.
"Hingga saat ini saya belum mendapatkan bantuan dan juga solusi untuk penanganan anak saya selanjutnya dari dinas terkait. Tapi ada beberapa bantuan dari masyarakat, inilah sekarang saya pergunakan untuk biaya berobat alternatif,"jelasnya.
Hartati juga mengaku, sangat berkeinginan untuk segera membawa anaknya ke salah satu Rumah sakit di kota Medan. Namun hal itu urung di lakukannya karena keterbatasan biaya dan kondisi ekonominya.
"Semalam juga ada pemuda katanya dari KBBR yang menelpon saya, mintak izin untuk melakukan aksi galang dana. Saya berterima kasih atas kepedulian mereka, mudah mudahan Izza bisa terbantu untuk berobatnya nanti," kata Hartati menangis tersedu sedu.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Palas Bustami Harahap saat di konfirmasi mengaku, bahwa kuota BPJS Pemkab Palas tahun 2020 sudah habis.
"Sayapun kemarin sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan terkait penanganan ini," terang Bustami.
Hingga berita ini dimuat, Kepala Dinas Kesehatan Palas belum dapat dimintai tanggapannya, karena beberapakali disambangi awak media ini tidak ada diruangannya.(GNP)
