Wow! Anastasya Simanjuntak Asal Taput Lestarikan Busana Ulos Rancangannya

Sebarkan:

TAPUT | COVID 19 telah mengubah tatanan hidup manusia di seluruh dunia. Kerugian tak ternilai, penderitaan tak terhitung, melanda semua sektor, tak terkecuali bidang budaya.


Banyak hal yang dipaksa berhenti hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan. Siapapun tidak mampu melawan kondisi ini. Pada akhirnya seluruh makhluk hidup di muka bumi diminta berdamai dengan virus yang menakutkan itu.



budaya juga mengalami perubahan yang signifikan. Seniman, budayawan, pegiat, dan praktisi budaya kehilangan ruang untuk mengekspresikan karyanya, bahkan kehilangan mata pencaharian.


Kondisi yang sungguh memprihatinkan ini menuntut hadirnya negara untuk memberi solusi atas keadaan yang belum tampak tanda-tanda akan berakhir ini. 


Salah satu caranya adalah dengan membuka peluang berkegiatan dalam program-program virtual, memanfaatkan aplikasi-aplikasi daring yang sesuai dengan substansi karya budaya yang diangkat.


Ulos dengan segala nilai budaya yang melekat di dalamnya telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Indonesia pada tahun 2014.


Ini menunjukkan bahwa secara hukum ulos sudah menjadi kekayaan Indonesia yang harus diperhatikan kelestariannya. Sejak penetapan itu, tanggal 17 Oktober ditetapkan menjadi Hari Ulos yang oleh masyarakat Batak dan dirayakan dengan segenap rasa bangga.


Ketua Dewan Kerajinan Daerah ( Dekranasda ) Tapanuli Utara, sekaligus Ketua TP PKK Taput Ny. Satika Nikson Nababan Boru Simamora mengapresiasi Usaha usaha perancang muda asal Taput seperti Anastasya Angel Simanjuntak, Junjung Hutabarat dan lainnya selalu aktif berkreasi mengenalkan Ulos sebagai Budaya yang tidak terpisahkan dari Batak.


"Selaku Ketua Dewan Kerajinan Daerah, Ibu dukung dan motivasi perancang - perancang seperti mereka agar tetap berkarya dan selalu menjaga nilai nilai luhur adat Batak melalui kreasi Ulos Batak yang di padu dalam busana rancangannya, semoga Anastasya dapat berkembang dan sukses kedepannya," ujar Satika yang di hubungi melalui selulernya. Senin (19/10/2020).


Perancang Busana muda kaum milenial dari Kabupaten Tapanuli Utara Anastasya Charles Angel Simanjuntak (22) yang turut ambil andil melestarikan Ulos sebagai Budaya Batak melalui sentuhan tangannya memadu padankan motif ulos ke busana rancangannya.


Rancangan Anastasy yang di Brand dengan Label ACAS MODE.


" Terimakasih Kepada Bupati Tapanuli Utara melalui Dinas Koperasi dan UKM Taput, Dewan Kerajinan Daerah yang di ketua i Bunda Satika Simamora yang telah mendukung dan memotivasi para pelaku UmKm untuk selalu berkarya dan berproduksi, kesempatan untuk mengikuti pagelaran pagelaran yang diberikan kepada saya sebagai Perancang Busana, Semoga ini menjadi semangat untuk terus berkarya, melalui rancangan busana untuk mengenalkan Ulos sebagai bagian dari Budaya Batak," ujar Anastasya di sanggar tempatnya berkarya.



Busana yang didesain dalam tema Modis dan Etnik mengangkat beberapa jenis Ulos seperti Ulos Sadum, Ulos Pelangi ‘ragihuting’, Ulos Sibolang, Ulos Pinucaan, Ulos Mangiring yang melalui tangan-tangan muda terampil itu dikreasikan menjadi busana indah dan trendi agar digandrungi semua lapisan masyarakat termasuk kaum milenial. Sehingga tampil trendi dengan ulos dapat dikampanyekan sebagai gerakan bersama mencintai Ulos.


Ulos tidak hanya sekedar kain bagi mereka, ulos memiliki ragam dengan peruntukannya masing-masing, berbeda motif berbeda pula makna filosofis yang terkandung di dalamnya.


Ulos kerap kali tampil dalam setiap upacara adat yang diselenggarakan menyangkut daur hidup masyarakat, sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. ( Henry)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini