Sosok Pengunggah Foto Kolase Wapres-'Kakek Sugiono' Cukup Bagus di Mata Masyarakat

Sebarkan:
Kepling Abdul Jalil Sinaga saat diwawancarai wartawan

TANJUNGBALAI | Sosok pelaku pengunggah foto Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dengan pemeran bintang film porno yang dikenal dengan nama Kakek Sugiono, selama ini pribadinya cukup bagus di mata masyarakat.

Pelaku yang bernama Sulaiman Marpaung, warga Lingkungan VI, Jalan Lobet Daud, Kelurahan Keramat Kuba, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjung Balai, Sumut, hari ini, Jumat (2/10/2020) dijemput Bareskrim Mabes Polri dari rumahnya.

"Benar tadi pagi, pihak kepolisian dari Mabes Polri mengetuk rumah saya dan meminta izin mendampingi mereka untuk melakukan penjemputan terhadap Sulaiman Marpaung, warga saya," ujar Abdul Jalil Sinaga, Kepala Lingkungan VI, saat dikonfirmasi wartawan.

Dikatakannya, dari keterangan petugas Bareskrim kepada dirinya, warga yang bernama Sulaiman dijemput pihak kepolisian dari Mabes Polri terkait dengan postingannya di media sosial Facebook yang menyandingkan foto Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dengan Kakek Sugiono, bintang film Porno.

Sulaiman diberangkatkan Bareskrim Polri ke Jakarta bersama dengan adik laki-lakinya. 

"Dia sudah mengakui kalau itu akun Facebook miliknya, dan dia sudah meminta maaf atas perbuatannya itu. Selama ini keseharian Sulaiman di tengah masyarakat dikenal cukup bagus. Dia juga sering aktif mengadakan kegiatan pengajian bersama masyarakat, selalu membantu masyarakat di lingkungan sini," pungkas Abdul Jalil.

Berawal dari unggahan kolase foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan bintang porno Jepang Shigeo Tokuda alias Kakek Sugiono, akhirnya Sulaiman dilaporkan GP Ansor Kota Tanjung Balai ke Mapolres Tanjung Balai.

Laporan Ketua GP Ansor Tanjung Balai Salman Al Haris langsung ditindaklanjuti Polres Tanjung Balai.

Terpisah, Yusman selaku Ketua PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) Kota Tanjung Balai mengajak masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial.

"Kita selaku warga negara yang baik, bijaklah dalam menggunakan media sosial. Jangan sebarkan berita berita fitnah atau bohong, karena hal tersebut dapat merugikan orang lain dan juga diri kita sendiri," ujar Yusman. (Surya/Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini