Bobby: Jangan Bicara Karakter Anak Medan karena Mau Pilkada, Bilang Akhyar?

Sebarkan:
Calon Wali Kota Medan nomor urut 2 Bobby Nasution bertemu warga di Medan Denai.
MEDAN | Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution, berbicara tentang karakter anak Medan.

Ia mempertanyakan apakah dengan anggaran Rp 30 Triliun yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam kurun 5 tahun terakhir berdampak pada pembentukan karakter.

"Jangan bicara karakter anak Medan ketika mau pilkada, ada yang bilang anak medan harus teriak-teriak, gak boleh senyum, ditanya harus marah, apa itu karakter anak medan, bukan," ujar Bobby saat bersilaturahmi dengan warga di kediaman Politikus senior Partai Golkar, Sabar Syamsurya Sitepu, Jalan Rawa Cangkuk III, Medan Denai, Kamis (1/10/2020).

Versi lain, kata Bobby, ada yang menyebut anak Medan harus senyum, harus sopan santun.

"Kalau di push wartawan gak bakal marah, ada pula yang bilang kayak gitu, nah ini jangan bicara itu," ucapnya.

Sekadar mengingatkan, pada 9 Januari 2020 lalu, Akhyar Nasution yang menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan marah-marah kepada wartawan usai menghadiri sidang perdana Wali Kota Medan Nonaktif, Dzulmi Eldin.

Bukan hanya marah, Akhyar juga mencoba untuk menyerang wartawan seakan ingin mengajak berkelahi. Hal ini yang nampaknya diungkit oleh menantu Presiden Jokowi itu. Selain itu di musim pilkada kali ini, Akhyar juga kerap berbicara karakter anak Medan.

Kembali ke Bobby, ia menyebut karakter harusnya dibentuk sejak masih kecil. Bobby bercerita tentang bagaimana orangtuanya mengajarkan karakter kepada dirinya dengan cara memasukkan ke sekolah agama minimal ketika SD.

"Karakter itu dibentuk dari kita masih kecil, saya diajarkan membentuk karakter oleh orangtua yaitu contoh bagaimana kita berpendidikan, minimal sampai SD sekolah agama, lebih condong ke agama, saya tidak lulus sekolah di Medan tapi di Pontianak, Lampung, Bogor. Karakter dibentuk di sana, bukan sekedar karena mau pilkada," sindirnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Suami Kahiyang Ayu itu juga kembali berbicara tentang transparansi anggaran. Menurutnya, setiap bertemu masyarakat, tidak semua tahu jumlah anggaran yang dikelola oleh Pemko Medan.

"Kalau disini saya tanya pasti tahu karena banyak tokoh-tokoh, anggota DPRD juga, yang pasti melihat kadang-kadang kita tidak tahu, kalau tahu kelihatan sering main proyek disitu karena yang biasanya tahu anggaran yang mengakses anggaran medan, yang bisa mengakses itu ASN, DPRD," terangnya.

Akses informasi masyarakat tentang keuangan Pemko Medan, diakuinya sulit. Apalagi ketika ditanya dampak atau hasil dari pengelolaan anggaran yang mencapai Rp 30 Triliun dalam 5 tahun.

"Tanyakan saja ke wali kota yang dulu, apakah masih banjir, jalan berlubang, apakah kesejahteraan meningkat, apakah bantuan itu sampai, apakah karakter kita terbentuk," tuturnya.

Sementara, Politikus Senior Partai Golkar, Sabar Syamsurya Sitepu, juga meyakinkan masyarakat agar mau memilih Bobby Nasution. Ia menyebut Kota Medan akan banyak berubah ke arah yang lebih baik ketika Bobby Nasution menjadi wali kota. (Red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini