LANGKAT | Sejak dahulu Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Sumatera Utara ini adalah langganan banjir bila musim penghujan tiba, hal ini diakibatkan oleh kurangnya perhatian pihak pemerintah dalam penanganan penanggulangan banjir, demikian dikatakan Siti Zahara (50) warga Lingkungan VI Kelurahan Pekan Gebang Kabupaten Langkat kepada Metro Online, Sabtu (24/10/2020) malam.
Siti Zahara yang berdomisili ditepi jalan lintas Medan Banda Aceh tepat nya didepan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Lingkungan VI Kelurahan Pekan Gebang kerap mengalami kebanjiran didalam rumah miliknya.
Memang, lanjut Siti, lingkungan VI Kelurahan Pekan Gebang ini langganan banjir sejak berdirinya PKS milik PT JPN, karna sebelum berdiri PKS tersebut lingkungan tempat dirinya berdomisili tidak pernah dilanda banjir.
Yang parahnya lagi, sejak dilakukannya pencucian parit sepanjang lebih kurang 100 meter, pada (19/10/2020) lalu, pencucian parit tersebut hanya dilakukan tepat didaerah galian C tepi jalan lintas Medan Banda Aceh, sehingga mengakibatkan lumpur dari areal galian C tersebut merambah sampai ke pasar jalan lintas.
Kali ini banjir nya memang sangat luar biasa, baru kali ini kedalaman banjir hingga sedengkul kaki orang dewasa, sehingga mengakibatkan Siti Zahara bekerja rutin menimba air banjir yang telah menggenangi lantai keseluruhan bagian rumah nya.
Baru kali ini banjir sampai sedengkul orang dewasa pak, tutur Siti sembari berharap kepada pemerintah agar membuka mata lebar lebar melihat nasib rakyatnya.
Hal serupa dikatakan Tarmin Nababan warga yang sama mengatakan, ini banjir terparah hingga dipasar lintas mencapai kedalaman lebih kurang 60 centi meter.
Tarmin menyayangkan pencucian parit yang dilakukan beberapa hari lalu tidak menembus keparit lama, sehingga mengakibatkan luapan air dan lumpur galian C menutupi hingga kebadan jalan raya, dan membanjiri rumah warga, terang Tarmin Nababan.(Lkt-1)
