LIRA Desak BPK RI Audit Anggaran Covid-19 Pemko Tebingtinggi

Sebarkan:
Wali Kota LIRA Tebingtinggi Ratama Saragih
TEBINGTINGGI | LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tebingtinggi mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melakukan audit pendahuluan anggaran penanganan Covid-19 semester II TA 2020 untuk Kota Tebingtinggi.

Audit tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah anggaran Covid-19 yang digunakan Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi sudah tepat sasaran dan sesuai peruntukkannya.

Selain itu, pemeriksaan pendahuluan tersebut diperlukan untuk memeriksa anggaran refocusing APBD Tebingtinggi TA 2020 per 7 April 2020 yang totalnya sebesar Rp.12.557.080.800,00 (sumber: BPKPAD Tebingtinggi) untuk penanganan Covid-19.

Wali Kota LIRA Tebingtinggi Ratama Saragih, Sabtu (12/9/2020) pagi, mengatakan, pemeriksaan ini sangat perlu terkait pergeseran dana APBN/APBD TA 2020 sebagai hasil refocusing dan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.

Peran BPK adalah memeriksa laporan keuangan dengan mempertimbangkan kesesuaian terhadap standar akuntansi pemerintah, diantaranya penggunaan pemotongan anggaran transfer ke daerah oleh pemerintah pusat per 25 April 2020 sebesar Rp.28.316.683.268,00. (sumber: BPKPAD Tebingtinggi).

"Selain itu, BPK juga memeriksa kecukupan pengungkapan, efektivitas SPIP dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Ratama Saragih.

Yang tidak kalah pentingnya, kata Ratama, selain pemeriksaan laporan keuangan, BPK juga harus melakukan pemeriksaan kinerja sebagai bagian dari pemeriksaan menyeluruh atas pengelolaan dan pertanggungjawaban dana Covid-19 di kota lemang ini.

"Jika kita melihat total anggaran penanganan Covid-19 yang digunakan Pemko Tebingtinggi per April 2020 saja sudah mencapai Rp.40.873.764.068,00, maka patutlah BPK RI menugaskan BPK Perwakilan Sumatera Utara untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh anggaran Covid-19 tersebut," tegasnya.

"Dengan pemeriksaan itu membuat publik mengetahui apakah penguasanya bisa melindungi dan menangani warganya dari pendemi Covid-19 atau hanya mencari keuntungan dari penderitaan warganya sendiri," tutup Ratama. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini