DLH Deli Serdang Belum Beri Solusi Terkait Keluhan Peternak Ikan di Sibiru Biru

Sebarkan:
MATI: Ternak ikan warga yang mati diduga tercemar limbah 

DELISERDANG | Peternak ikan warga Dusun III Kampung Tengah Desa Biru Biru Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara merugi hingga ratusan juta rupiah, akibat ribuan ekor ikan mati diduga disebabkan tercemar limbah proyek bendungan Lau Simeme.

Sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabuapten Deli Serdang yang menangani kasus ini belum memberi solusi.

Anggota DPRD Deli Serdang Antonius Ginting mengatakan saat ini permasalahan keluhan peternak ikan tengah menunggu hasil kerja dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Deli Serdang.

Antonius Ginting yang dikonfimasi wartawan terkait perkembangan penanganan keluhan warga pada Jumat (7/8/2020) mengaku masih menunggu up date dari DLH Kabupaten Deli Serdang.

"Belum ada up date dari DLH bang, nanti kalau ada kami infokan, " ujar Antonius Ginting.

Sebelumnya, sejumlah peternak ikan di Dusun III Kampung Tengah, Desa Biru-biru, Kecamatan Biru-biru mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah akibat ternak ikan mati diduga tercemar limbah proyek bendungan Lau Simeme yang dibuang PT PP dan PT Wika. 

Lau Simeme merupakan sumber utama air ke kolam milik warga di kawasan itu. Keluhan peternak ikan itu juga telah mendapat perhatian dari anggota Komisi II DPRD Deliserdang dengan melakukan peninjauan ke kolam warga, Selasa (4/8/2020).

Terkait hal ini juga ormas JPKP DPD Deli Serdang meminta pemerintah harus sigap menyelesaikan permasalahan di lapangan. Bahkan, Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut II diminta menghentikan kegiatan proyek bendungan Lau Simeme sampai selesainya permasalahan dengan warga. 

"Proyek harus dihentikan sampai permasalahan dengan warga diselesaikan" ungkap Pujian Tarigan Wakil Ketua JPKP DS, Kamis (6/8/2020). 

Pihak PT Wika yang dikonfirmasi di kantornya belum berhasil, menurut Satpam PT Wika, bahwa orang yang membidangi hal itu tidak ada di kantor.

"Tadi tidak ada orang yang membidangi hal itu masuk kantor bang, " ujar Satpam PT Wika, Jumat (7/8/2020). 

Sementara Tim pengelola Kegiatan Yesaya Sihombing (TPK) Bendungan Lau Simeme yang dikonfirmasi melalai telpon selulernya mengatakan, pihaknya akan mengagendakan lagi pertemuan antara peternak, DLH dan pihak pengembang proyek.

"Akan ada agenda untuk pertemuan bang, " kata Yasaya. (jassa/ka)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini