Seperti di Jalan Pahlawan, Kecamatan Tanjung Morawa, sebuah ruko berlantai tiga memiliki 8 hingga 10 unit mesin judi tembak ikan dan beroperasi setiap hari. Diperkirakan, lokasi tersebut memiliki omset puluhan juta perhari.
Sebelumnya, judi tembak ikan tersebut pernah ditutup beberapa hari karena maraknya pemberitaan media dan himbauan para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Tanjung Morawa kepada aparat kepolisian untuk menutup praktek perjudian tersebut.
Namun, dua bulan terakhir ini bisnis haram tersebut kembali beroperasi tepat didepan mata. Para pemain judi tembak ikan itu dari berbagai usia. Mulai remaja hingga orangtua.
Informasi yang dihimpun, Minggu (2/8/2020), judi tembak ikan yang disebut-sebut milik warga keturunan Tionghoa itu sudah beroperasi setahun lebih dengan dibekingi beberapa oknum.
Hal ini dapat dipantau langsung di lokasi. Untuk memuluskan usaha judi tembak ikan itu, 1 hingga 2 orang oknum aparat ditugaskan menjaga di sekitar usaha judi. Sehingga siapa saja yang masuk kedalam terutama untuk memfoto bakal berhadapan dengan diduga oknum aparat dan 'kaki tangan' yang stand by di sekitar lokasi.
Bahkan judi tembak ikan itu beroperasi sampai pagi tanpa memperdulikan situasi pandemi Covid-19.
Untuk pemain dan pekerja judi tembak ikan ini sendiri kabarnya tidak diperkenankan membawa ponsel saat bermain, supaya kegiatan ini tidak terekspos keluar.
Warga sekitar, Riza, mengungkapkan bahwa tempat tersebut sudah lama dan sudah sering kejadian para suami yang main permainan disitu dijemput istrinya bahkan sampai bertengkar karena suaminya tidak pulang dan menghabiskan uang di tempat itu.
"Kalau kami warga sini enggak berani kesitu karena banyak yang jaga. Orang berbadan kekar kayak aparat gitu, premannya juga ada, ya polisi juga udah tau itu, soalnya tempatnya di pinggir jalan, mana mungkin tidak tau," ungkapnya.
Selain di Jalan Pahlawan, di beberapa lokasi lain juga beroperasi judi tembak ikan seperti di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa, tepatnya di daerah gabungan. Tempat ini juga pernah digrebek polisi namun menurut warga masih beroperasi kembali .
Terkait hal ini, Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Yemi Mandagi ketika dikonfirmasi melalui seluler mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan dan akan melakukan penyelidikan. (Wan/Sdy)
