Begini Tips Memilih dan Menangani Hewan Kurban

Sebarkan:
BINJAI | Untuk memastikan seperti apa hewan kurban yang layak dan memenuhi syarat untuk disembelih dan bagaimana proses penanganan daging hewan kurban pasca penyembelihan, Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, drh Jefri Helmi membagikan tips.

Tips itu seperti apa memilih hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah yang akan berlangsung sepekan lagi, dan diprediksi jatuh pada Jumat 31 Juli 2020 mendatang.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, drh Jefri Helmi, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (23/7/2020) siang, berbagi tips cara memilih dan memperlakukan hewan kurban, serta penanganan sebelum dan setelah penyembelihan.

Menurut Jefri, ada lima syarat utama hewan layak kurban, yakni sehat, tidak cacat, tidak kurus, diutamakan jantan, dan cukup umur, yakni satu tahun untuk kambing dan domba, serta dua tahun untuk sapi, lembu, dan kerbau.

Namun dari lima syarat utama ini, dia mengaku, ada persyaratan lain yang juga harus dipenuhi, khususnya terkait penanganan hewan kurban sebelum dan setelah penyembelihan.

"Ini penting, mengingat penyembelihan harus dijalankan sesuai tuntunan syariat, hewan kurban tidak stres, dan daging hasil sembelihan benar-benar aman untuk dikonsumsi," ungkapnya.

Pertama, kata Jefri, panitia kurban ataupun pihak yang berkurban harus dapat memperlakukan hewan kurban dengan baik, agar tidak stress.

Kedua, pastikan kondisi pisau ataupun alat pemotong lainnya benar-benar tajam. Sehingga hewan kurban tidak merasa tersakiti ataupun tersiksa saat disembelih.

Ketiga, jalankan adab penyembelihan dengan benar dan sesuai sunnah, yakni membaringkan hewan kurban menghadap kiblat, memisahkan lokasi penampungan dan tempat penyembelihan, dan membaca basmalah saat proses penyembelihan.

Keempat, sambung Jefri, pastikan darah hewan kurban benar-benar habis setelah disembelih dan tidak tercampur dengan daging, serta hindarkan pula tercampurnya daging dengan kotoran.

Kelima, gantung secara terbalik hewan kurban yang sudah mati setelah disembelih guna menghabiskan sisa darah dari tubuhnya, serta memudahkan proses pengulitan dan pengeluaran isi perutnya (jeroan).

Keenam, letakan potongan daging dan tulang hewan kurban pada tempat yang bersih dan higienis, tanpa terlebih dahulu dicuci atau dibersihkan dengan air.

Terakhir, sebelum potongan daging, tulang, jeroan, dan kulit dibagikan, kemas semua itu dalam plastik transparan, demi menghindarkan kontaminasi kuman, bakteri, dan zat kimia berbahaya.

"Jika ditemukan cacing pada hati ataupun hal lain yang mengindikasikan daging hewan kurban tidak aman untuk dikonsumsi, maka pisahkan bagian itu dan segera laporkan temuan tersebut kepada kita," ujar Jefri. (Ismail/Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini