Warga Aceh Utara Meninggal Dikeroyok di Tangerang, GRAM: Pemerintah Aceh Kerjanya Apa?

Sebarkan:
ACEH UTARA - Terhadap kasus pengeroyokan terhadap Muhammad Basri (37) sehingga meninggal dunia di Tangerang, Ketua Persatuan Aceh Serantau (PAS) Jakarta Akhyar Kamil menegaskan akan mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Kami akan kawal kasus ini hingga tuntas," ujar Akhyar Kamil kepada sejumlah wartawan, Minggu (10/5/2020).

Akhyar menjelaskan bahwa tim pengacara dari PAS Jakarta yang akan mengawal kasus ini.

"Ada enam orang termasuk saya selaku ketua tim, lima lainnya, yaitu Emiral Rangga Tranggono SH, MH, Habibullah SH, Rahmansyah SH, Nico Tri Saputra SH, dan Fatahuddin SH," papar Akhyar.

PAS saat ini sedang mengantarkan jenazah Muhammad Basri ke kampung halamannya di Gampong Teupin Gajah, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

"Jenazah korban kita pulangkan melalui jalur darat dengan menggunakan Ambulance Rumah Sakit Daerah Tangerang dan dikawal tiga mobil pribadi dari PAS di Jakarta," ungkapnya.

Akhyar memaparkan bahwa saat jenazah tiba di perbatasan Sumatera Utara dan Aceh, jenazah korban nantinya akan langsung disambut oleh 20 unit mobil pribadi yang juga anggota PAS Jakarta di Aceh dan akan langsung dipimpin oleh Ikhsan Sawang.

Namun, pihaknya sangat menyayangkan sikap perwakilan Pemerintah Aceh di Jakarta yang dinilai tidak ada tanggap atau lamban dalam mengambil sikap terkait pemulangan jenazah Muhammad Basri ke Aceh.

"Ini perlu saya perjelas terkait klarifikasi yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh diwakili oleh penghubung Aceh di Jakarta adalah banyak yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Sekarang merasa dipertanyakan oleh banyak pihak. Lalu buru-buru membantah," ujarnya.

Padahal kemarin jelas-jelas mereka tidak merespon karena yang meninggal ini orang miskin. Setelah ada yang menanganinya, baru buru buru klarifikasi, saya mohon kepada para pihak jangan suka cari muka pada perbuatan yang memang tidak kita lakukan," kesalnya.

Akhyar berharap pemerintah mengakui saja apa yang sebenarnya terjadi dan hentikan upaya pembodohan terhadap masyarakat Aceh.

"Jangan sekarang buru-buru klarifikasi seolah-olah mereka memang peduli terhadap kebutuhan masyarakat, kami sudah bosan dengan janji-janji dari pihak Pemerintah Aceh," tutur Akhyar.

Melihat kondisi itu, membuat banyak pihak ikut berang, dan mempertanyakan tugas serta tanggung jawab perwakilan Aceh yang ada di Jakarta.

Kecaman juga datang dari Ketua Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM) Azhar, yang dengan lantang mengatakan bahwa perwakilan Rakyat Aceh di Jakarta, terkesan tidak begitu peduli dengan derita rakyat Aceh di perantauan.

"Jadi perwakilan Pemerintah Aceh di Jakarta kerjaannya apa disana? kalau ada masalah degan rakyatnya tidak dipedulikan," ujar Azhar.

GRAM juga mengharapkan kepada Pemerintah Aceh agar serius mengawal kasus ini, dan juga kasus-kasus warga Aceh lainnya yang berada dalam perantauan.

"Karena warga di perantauan juga merupakan warga Aceh juga, yang perlu perlindungan Pemerintah Aceh," tutupnya. (Alman)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini