Walikota LIRA Binjai: Program Kartu Prakerja Jelimet dan Ngawur

Sebarkan:
BINJAI - Program Kartu Prakerja yang disiapkan pemerintah saat ini menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.

Terkait hal tersebut, Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Binjai, Eddy Aswari mengatakan Program kartu prakerja jelimet.

"Menurut saya, Program Kartu Prakerja ini jelimet, entah kayak mana-mana, Itukan kampanye Jokowi di tahun 2019 untuk Prakerja pelatihan segala macam dianggarkan Rp.5,6 triliun dengan dampak Covid-19 ini udah ngawur lagi," kata Eddy Aswari, Selasa (5/5/2020).

Eddy mengatakan, seharusnya Program Prakerja ini harus sampai ke masyarakat dengan cara diberikan pelatihan sesuai dengan keahliannya sehingga nantinya para pencari kerja bisa menyambung hidupnya.

"Ini sekarang pelatihan suka-suka saja bisa online jadi gak mungkin sedangkan masalah-masalah pelatih ini ada tentang Pretest dan post test, setelah itu diadakan kuisioner ditanya kemampuan para pencari kerja, maka nantinya akan muncul dimana titik lemah disanalah dilakukan evaluasi kedepannya," imbuhnya.

Eddy Aswari juga mencurigai ada pihak yang mengambil keuntungan dari Program Prakerja yang menghabiskan biaya negara hingga mencari Rp 5,6 Triliun.

"Aneh aja anggaran sampai 5,6 Triliun dari hal ini ada yang diuntungkan bukan para pencari kerja dapat bantuan, tapi penyelenggaraan platform itu yang dapat keuntungan," ucapnya.

Eddy juga mempertanyakan keberanian aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan pelaksanaan Program Prakerja.

"Berani apa tidak penegak hukum, sedangkan pelaksana untuk pembuatan kartu Program Prakerja saja itu ratusan miliar, apakah proses pengadaan barang dan jasa udah melalui proses yang benar apa tidak," tandasnya. (Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini