Tenaga Medis Diancam Pisau, Kinerja Managemen RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi Dipertanyakan

Sebarkan:
TEBINGTINGGI - Seorang keluarga pasien melakukan pengancaman dengan menggunakan pisau terhadap salah satu tenaga medis di RSUD Kumpulan Pane, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara.

Informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi berawal dari pasien yang mendatangi RSUD Kumpulan Pane dengan keluhan mau melahirkan. Karena pasien tersebut berasal dari zona merah Covid-19 yakni Madiun, maka pihak rumah sakit memberlakukan protokol kesehatan Covid-19.

Alhasil, pihak keluarga pasien merasa keberatan karena sulitnya prosedur dan menunggu terlalu lama, hingga akhirnya seorang keluarga pun melakukan pengancamam dengan menggunakan pisau.

Peristiwa akibat kesalahpahaman yang terjadi pada 6 Mei 2020 lalu tersebut pun berakhir dalam perdamaian di Polres Tebingtinggi, hingga akhirnya permasalahan ini dibawa ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kota Tebingtinggi yang dipimpin Wakil Ketua HM Azwar dan Iman Irdian Saragih.

Dalam RDP yang digelar, Kamis (14/5/2020), Direktur RSUD Kumpulan Pane dr Yohnly membenarkan peristiwa tersebut.

"Awalnya ada pasien masuk dengan keluhan melahirkan. Karena pasien dari daerah zona merah Covid-19, lalu kita lakukan pra screening. Didalam pra screening, sudah ada protokol item yang ditanyakan. Rumah sakit sudah mempunyai protokol Covid. Karena kita punya fasilitas khusus pemeriksaan diduga pasien Covid-19. Namun permasalahan tersebut sudah kita bawa ke Polres Tebingtinggi untuk menempuh jalur perdamaian," ujar Yohnly.

Mendengar penjelasan itu, anggota DPRD Tebingtinggi Jonner Sitinjak mempertanyakan kepemimpinan Direktur RSUD Kumpulan Pane.

Jonner mengatakan, seharusnya direktur yang melakukan mediasi dan tidak sampai membawa masalah ke pihak kepolisian.

"Ini yang konflik di internal rumah sakit sendiri, kenapa dibawa ke polisi? Artinya pak Direktur tidak mengayomi anggotanya. Atas masalah ini, saya ajak kawan-kawan DPRD agar kita membuat rekomendasi kepada Wali Kota untuk meninjau ulang Manajemen RSUD Kumpulan Pane," ujar Politisi Partai NasDem itu.

Sementara, Anggota DPRD lainnya Erwin Harahap meminta Direktur RSUD kumpulan Pane seharusnya tampil didepan agar anggota yang bekerja itu merasa nyaman.

"Dimasa kepemimpinan bapak, saya melihat banyak kekurangan dibanding pemimpin yang sebelumnya. Kalau sampai tenaga medis diancam, itu sudah bahaya. Apalagi sampai masalah sebesar ini tidak dilaporkan ke dinas kesehatan. Saya berharap ada solusi terkait hal ini. Tenaga medis sebagai ujung tombak harus dilindungi, jangan sampai ada ancaman-ancaman begitu," katanya.

Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia yang hadir dalam RDP menyesalkan tidak ada informasi kepada pihaknya terkait masalah itu.

"Saya terakhir baru tau masalah ini. Awalnya belum diberitahukan. Saya sampaikan ke Managemen RSUD Kumpulan Pane agar memperbaiki kinerja dan pelayanan. Kami siap mendukung apapun. Karena Rumah sakit masih UPTD Dinas Kesehatan. Jangan buat peraturan berbelit dalam penanganan Covid-19," ucap dr Nanang.
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini