Hal ini dikatakan Maysarah (46) kepada Metro-online.co, Jumat (15/5/2020). Ia menjelaskan, untuk menghidupi ketiga anaknya sehari-hari dirinya mengais rezeki dengan mencari brondolan sisa pemanen di kebun sawit milik perkebunan.
"Saya kecewa atas tidak terdatanya dirinya sebagai penerima manfaat bansos," ucap Maysarah sembari berkata kalau pendataan yang dilakukan oleh pihak pemerintahan desa terlihat keberpihakan terhadap kerabat mereka.
Hal senada dikatakan Sugiman (61) warga yang sama, mengaku tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah.
Lelaki tua ini sehari-hari nya hanya mencari Berondolan di kebun sawit milik perusahaan.
Sugiman mengakui bahwa tidak terdatanya dirinya beserta beberapa keluarga saudara kandungnya oleh pihak pemerintahan desa dikarenakan pada saat pemilihan kepala desa periode lalu, Sugiman beserta beberapa saudara kandungnya tidak memilih kepala desa yang saat ini menjabat. Sugiman merasa ini perilaku sentimen dari pihak pemerintahan desa.
"Dari awal pendataan saya sudah tahu kalau saya dan beberapa keluarga kandung saya tidak dapat bantuan sosial ini pak," ucapnya.
Yang lebih memprihatinkan lagi, Ayu Syafitri (20) dan adik kandungnya Safira (12) yang juga warga Dusun I Sidomulio.
Kedua anak belia yang yatim ditinggal meninggal oleh ibu ini tinggal berdua digubuk mungil peninggalan almarhumah ibunda mereka.
Kedua anak perempuan belia ini mengaku tidak pernah didata oleh pemerintahan desa sebagai penerima bantuan apapun dari pemerintah, sementara untuk menghidupi sehari hari nya mereka harus berdagang es keliling,
Sementara itu, Kepala Desa Harapan Baru, Kecamatan Sei Lepan, Harianto saat hendak dikonfirmasi Metro-online.co dikantor nya, tidak berada dikantornya.
Dicoba konfirmasi melalui telepon selularnya, ponselnya aktif namun tidak ada jawaban.
Camat Sei Lepan melalui Sekretaris Iqbal Ramadhan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi ke kepala desa agar terus melakukan pendataan terhadap warga miskin agar tidak ada yang tertinggal, sebab dana bansos dari provinsi masih ada untuk tahap II yang akan disalurkan. (Lkt-1)
