Prihatin, Warga Sumut Bandel, Jumlah Positif Covid-19 Meningkat Signifikan

Sebarkan:
MEDAN - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menginformasikan perkembangan terbaru jumlah orang terpapar Virus Corona di Sumut.

Secara mengejutkan, dalam data yang dihimpun, Sabtu (9/5/2020) sore, jumlah orang positif Covid-19 mengalami kenaikan signifikan hingga 22 orang. Hingga total penderita positif Covid-19 menjadi 179 orang.

Dari 22 orang tersebut, 15 di antaranya warga Kota Medan, 1 warga Pematangsiantar, 1 orang warga Tanjungbalai, 1 orang warga Serdangbedagai, 1 orang Labuhan Batu Utara dan 3 orang dari Deliserdang.

Sementara, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di rumah sakit berjumlah 158 orang. Lalu, jumlah positif Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah 5 orang menjadi total 21 orang dan penderita yang sembuh sebanyak 48 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan mengaku prihatin atas lonjakan pasien positif Covid-19 di Sumut.

"Kita prihatin melihat perkembangan jumlah orang yang terpapar Covid-19. Kita dapatkan lonjakan jumlah penderita Covid-19 di Sumut sampai belasan orang, yang mana hal ini belum pernah terjadi selama wabah di daerah kita," ungkap dr Whiko dalam keterangannya.

Lebih detail, Whiko menuturkan bahwa situasi ini semakin mengkhawatirkan. Ia berharap agar masyarakat melihat bagaimana keprihatinan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut sebagai keprihatinan bersama.

"Kita sangat prihatin sekali dengan adanya angka lonjakan penderita Covid-19 di Sumatera Utara yang mana beberapa waktu lalu kita merasakan bahwa wabah corona ini sudah mulai mereda sehingga banyak yang kembali beraktivitas di keramaian di jalan raya," ujarnya.

Dr Whiko kembali mengingatkan kewajiban warga Sumut menggunakan masker.

"Saat ini, penggunaan masker menjadi wajib bagi orang yang sehat maupun yang sakit, bahkan bagi orang-orang yang sudah pernah menderita Covid-19 dan dinyatakan sembuh," imbuhnya.

Tujuan mewajibkan masker tersebut, kata Whiko, sebagai upaya penanggulangan penularan Covid-19 yang terus berlangsung hingga detik ini.

"Hal ini untuk melindungi keluarga kita, anak-anak kita, orang tua kita dari penularan Virus Corona yang dibawa oleh siapapun dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak kita ketahui," pungkasnya. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini