Pandemi Covid-19, Pemko Binjai Tiadakan Pasar Murah Jelang Hari Raya Idul Fitri

Sebarkan:
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Kadisnakerperindag) Kota Binjai Hedi Novria.
BINJAI | Dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemko) Binjai meniadakan pasar murah jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijirah.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Kadisnakerperindag) Kota Binjai, Hedi Novria mengatakan pasar murah ditiadakan mengingat pandemi Covid-19 yang masih meningkat di Sumateta Utara.

" Kami baru saja rapat dengan Gubernur dalam hal ini Sumut masih mengalami peningkatan pasien positif Covid-19. Sehingga harus melakukan tindakan yang lebih ekstra dari penanganan sebelumnya, " ujar Hedi, Selasa (12/5/2020),

"Mengingat hal itu makanya Pemko Binjai meniadakan pasar murah. Dengan kata lain, kita harus menjaga jarak sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," ucapnya.

Minimnya anggaran pasar murah tahun ini, Kata Hedi, lebih efektif memberikan bantuan langsung kepada masyarakat ketimbang menggelar pasar murah yang harus tetap mengeluarkan uang.

Lagian, kata Hedi, tahun ini anggaran pasar murah sangat minim. Sehingga lebih efektif memberikan bantuan langsung kepada masyarakat.

"Dalam waktu dekat Pemko Binjai akan menyalurkan bantuan tahap dua. Kami pikir, bantuan ini lebih diharapkan masyarakat ketimbang pasar murah," imbuhnya.

Sementara Emi salah satu pedagang di Pujasera mengatakan saat ini harga kebutuhan pokok di Pasar Tavip Kota Binjai relatif murah. Hanya bawang merah masih bertahan dengan harga Rp58 ribu sampai Rp60 ribu per Kg.

Diantara kebutuhan pokok dengan harga miring, yakni telur ukuran besar Rp1.200 per butir, tomat Rp5000 per Kg, sayur mayur seperti bayam dan kangkung Rp500 per ikat. Sementara, ayam potong mulai stabil dengan harga Rp29.000 per Kg.

" Harga-harga memang masih cukup murah. hanya bawang merah masih bertahan dengan harga Rp58 ribu sampai Rp60 ribu per Kg, " katanya. (Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini