Lagi - lagi Masalah BST, Gerombolan Emak - emak Kembali Datangi Kantor Wali Kota Padangsidimpuan

Sebarkan:


Padangsidimpuan - Puluhan Emak - emak warga Janji Bangun, kelurahanTimbangan, kecamatan Padangsidimpuan Utara ini mendatangi kantor Wali Kota Padangsidimpuan, pasalnya pembagian bantuan sosial tunai (BST) didaerah mereka dinilai tidak tepat sasaran.

Pembagian bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat sebesar Rp. 600 ribu perbulan yang berlangsung selama tiga bulan ini adalah bantuan untuk warga yang berdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19.

Sejak kehadiran Bantuan sosial (Bansos) akibat pandemi Covid-19 ini, sungguh menimbulkan konflik sosial atau kecemburuan sosial di tengah - tengah masyarakat, hal ini membuat pemerintah harus berupaya menenangkan warga serta memberikan penjelasan dan mencari solusi agar pembagian bansos ini tidak menimbulkan konflik tersendiri bagi masyarakat banyak.

Salahsatunya di wilayah kota Padangsidimpuan semenjak munculnya pandemi Covid-19 ini banyak warga yang kehilangan mata pencaharian, tidak itu saja, pandemi ini juga membuat ekonomi masyarakat semakin terpuruk, mencegah hal tersebut solusi yang diberikan pemerintah dengan memberikan bantuan baik berupa sembako maupun uang tunai, agar masyarakat bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari.

Tetapi solusi dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut, tidak jarang menimbulkan konflik sosial atau kecemburuan sosial bagi masyarakat, karena penyaluran bantuan tersebut banyak warga yang tidak mampu seharusnya layak mendapatkan bantuan tersebut, tetapi mereka tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.

Ironisnya lagi, bantuan sosial tersebut banyak warga yang seharusnya tidak layak mendapatkan bantuan tetapi mereka masuk kedalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah, baik bantuan pemerintah pusat maupun bantuan pemerintah daerah.

Maka tidak heran sejak kehadiran BST ini kantor pemerintah sering menjadi incaran warga untuk mempertanyakan kenapa bantuan ini tidak tetap sasaran. 

Salahsatunya kantor wali kota Padangsidimpuan, entah berapa kali lagi kantor yang berada dipusat kota Padangsidimpuan ini sering serbu warga atau didatangi segerombolan emak - emak dari berbagai lingkungan dan kelurahan.
Mereka datang masih dengan seputaran pertanyaan yang sama, yaitu mempertanyakan kenapa mereka tidak terdaftar sabagai penerima bansos? Kenapa orang - orang yang yang tidak layak atau orang yang mampulah yang mendapatkan bantuan tersebut?.

Pantaun metro-online.co emak - emak warga Janji Bangun kelurahan Timbangan ini datang ke kantor wali kota Padangsidimpuan dengan bergerombolan sekitar pukul 11.00 wib, Kamis, (14/05/2020).

Sebelumnya gerombolan emak - emak ini pertama sudah menjumpai kepala lingkungan (Kepling) dan lurah, hanya saja mereka tidak mendapatkan solusi atau jawaban yang jelas. Kemudian gerombolan emak - emak ini juga sudah pernah langsung mendatangi kantor dinas sosial kota Padangsidimpuan, tetapu mereka juga tidak mendapatkan jawaban atau solusi hanya saja mereka di suruh agar langsung menanyakannya kekantor wali kota.

"Kami sudah menjumpai kepling, begitu juga lurah bahkan kami baru saja dari kantor dinas sosial tetapi kami disuruh datang ke kantor wali kota ini, makanya kami mau meminta penjelasan disini" ungkap sejumlah emak - emak dari Janji Bangun ini kepada metro-online.co.

Tidak lama berselang kepala dinas kominfo kota Padangsidimpuan Islahuddin Nasution langsung datang menyahuti gerombolan emak - emak ini, dihadapan warga, Islahuddin menyampaikan agar warga tetap tenang dan bila ingin menyampaikan aspirasi agar tertib dan satu persatu.
"Diharapkan tenang dulu ibu - ibu, jika ingin menyampaikan sesuatu silahkan tapi satu - satu yang bertanya" ucapnya.

Emak - emak inipun menyampaikan tujuan dan unek - enek mereka, bahwasanya mereka tidak terdaftar sebagai penerima BST padahal mereka merupakan warga yang tidak mampu, mereka juga menyebutkan kalau bantuan tersebut yang mendapatkan kebanyakan orang - orang yang mampu atau tidak layak.

"Kami datang kesini mau bertanya, kenapa kami tidak terdaftar pak padahal KK (kartu keluarga) telah kami kumpulkan, kami ini rata - rata orang susah pak, kami kebanyakan disini hanya buruh cuci, ada juga hanya sebagai ibu rumah tangga sajanya, sementara orang - orang yang mampu malah mendapatkan bantuan? Bagi kami ini tak adil pak " teriak emak - emak ini.

Tidak lama kemudian camat Padangsidimpuan Utara Zulkifli Lubis hadir dan langsung menjumpai puluhan emak - emak ini. Dihadapan gerombolan emak - emak ini, Zulkifli mengatakan Ia akan membantu masalah puluhan emak - emak yang protes tersebut.

"Tenang Ibu - Ibu kalau masalah bantuan itu saya akan bantu Ibu - Ibu yang ada disini, nanti dihitung ada berapa orang, nanti kita berjumpa di kantor camat saja sekarang saya tunggu disana" katanya.

Selanjutnya puluhan emak - emak inipun beranjak dari kantor wali kota dan langsung menuju kantor camat Padangsidimpuan Utara untuk menyelesaikan permasalahan mereka. (Syahrul).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini