Jadikan Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19 Sebagai Perekat Persatuan

Sebarkan:
Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Sumut Ustadz H Syahrul Siregar
MEDAN - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Sumut H. Syahrul Siregar menghimbau kepada masyarakat Sumatera Utara agar meningkatkan kesabaran dalam menghadapi Covid-19 di Bulan Ramadhan.

"Puasa rahun ini bertepatan pula dengan mewabahnya Covid-19, semua orang merasa was-was, sebab virus ini menyerang tanpa kompromi. Oleh kerena itu, puasa Ramadhan di tengah krisis saat ini harus dijadikan alat perekat sesama anak bangsa dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan saling menghormati," ujar Syahrul Siregar kepada Metro-online.co, Sabtu (2/5/2020).

Syahrul juga mengingatkan bahwa kucuran dana untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 cukup besar, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan bahkan dana desa dan kelurahan ikut terkuras untuk mengatasi dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.

"Untuk itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena Pemerintah Pusat sigap dalam menanggulangi Pandemi Covid-19, termasuk menanggulangi masalah ekonomi. Walaupun masih ada kekurangan, seperti persolan data masyarakat miskin yang sampai saat ini belum rampung, akan tetapi kerja keras pemerintah harus dihargai," ungkap Ketua DPD Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) Sumut ini.

lebih lanjut, H. Syahrul SIregar juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Sumut Ediy Rahmayadi yang mampu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi terendah penyebaran Covid-19 dari 33 provinsi di Indonesia.

"Saatnya kita bersatu menghilangkan perbedaan, untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sumatera Utara, terutama dalam menanggulangi Covid-19 di Sumut," katanya.

Puasa Ramadhan ini merupakan ujian kesabaran dan keikhlasan dan jika dihayati menurut H Syahrul akan menjadi perekat di tengah-tengah umat, karena dalam bulan puasa, masyarakat dituntut pula untuk melaksanakan ibadah sosial seperti sedekah, hibah, hadiah, zakat harta, zakat fitrah kepada sesama dengan nilai amal yang berlipat ganda.

"Dari segi budaya tentu ibadah sosial tersebut erat kaitannya dengan gotong royong dan sifat gotong royong itu melekat pada kepribadian rakyat Indonesia secara umum dan ketika gotong royong itu dimunculkan, maka tidak ada perbedaan suku, ras dan agama," lanjut Alumni Universitas AL Washliyah Medan serta Magister Ekonomi Islam UINSU ini.

Dalam menanggulangi Covid-19, Syahrul mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah dengan tidak membiarkan Gubernur Sumut bekerja sendiri dan mencari kesalahan Gubernur.

"Karena Covid-19 merupakan musibah yang melanda dunia, maka wajib hukumnya bagi diri kita untuk menanggulangi bersama-sama sesuai dengan Firman Allah Dalam QS. Attahrim ayat 6 yang artinya jaga dirimu dan keluargamu dari kesusahan. Allah SWT juga mengingatkan dalam QS Ar Ra’d ayat 11 yang artinya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali mereka merubah nasib mereka," pungkasnya. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini