Harga Sembako Bantuan Dari Pemerintah Tidak Sesuai Pasar

Sebarkan:

TANJUNGBALAI - Harga Sembako bantuan Pemerintah yang diterima warga dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial RI, yang disalurkan melalui Kios/BRI Link di tengah wabah Covid-19 di Tanjungbalai  dengan nilai nominal bantuan sebesar Rp. 400 Ribu untuk dua bulan yakni April dan Mei tahun 2020 dinilai tidak sesuai dengan harga pasar.

Seorang warga kelurahan Sirantau, Muni merasa kecewa dengan nilai harga sembako bantuan dari Pemerintah untuk warga yang terdampak covid-19 tersebut. Pasalnya, harga bahan bahan sembako yang dibuat warung PKH terlalu tinggi dibanding dengan harga di pasaran. Hal tersebut dikatakan Muni Selasa (12/5) kepada wartawan.

Dikatakan Muni, setelah dirinya menukarkan kartu BPNT nya senilai Rp.400.00 ke e-warung PKH di Jalan Mesjid Lingkungan III Sirantau Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai, bahan sembako yang diterimanya berupa beras Payung isi 10 Kg sebanyak 2 karung, telor 2 papan, kacang hijau 1 Kg, Kentang 1 Kg dan Kurma 1/2 Kg.

Kalau kita beli dipasar nilai harga sembako  yang kami terima ini dBeras 2 goni merk payung Rp 206.000.Telur 2 papan 70.000.kentang  1 kg Rp.10000 Kurma 0,5 Rp.20.000,kacang 1 kg. RP.18.000 jumlah keseluruhan Rp.324.000  ini  harga pasaran. "Sementara nilai harga sembako dari warung PKH ini berjumlah Rp.400.000," ujarnya.


Sementara itu pemilik ewarung PKH ketika dikonfirmasi melalui pendamping ewarung dari dinas sosial yang bernama Irvan mengatakan,harga sembako di ewarung PKH  harganya stabil tidak melebihi dari harga pasar.  "Ini warung PKH bang,sesuai dengan musyawarah anggota peserta  PKH,keuntungan dari harga sembako yang dijual untuk biaya ongkos transport dan pekerja ewarung PKH,"pungkas Irvan.(Surya). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini