Pasien tersebut sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dalam penanganan Virus Corona (Covid-19). Namun, hasil dari Rapid Test (Tes cepat) dinyatakan negatif.
"PDP tersebut meninggal dunia dengan keluhan sesak nafas dan riwayat TBC serta gangguan buang air besar. Hasil Rapid Test nya negatif. Namun, Swab (PCR) test belum dilakukan, karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Dr Nanang menjelaskan, awalnya dari diagnosa dokter Radiologi, ada pneumomia pada paru-paru pasien tersebut, sehingga dirawat di rumah sakit dan dinyatakan status PDP.
"Setelah mendapat informasi ada PDP meninggal dunia, kita lakukan pemakaman sesuai SOP penanganan Covid-19. Saat ini, proses pemakaman sedang dilakukan," ujarnya.
Terhadap dokter dan paramedis yang merawatnya serta keluarga dari almarhum, kata Nanang, akan dilakukan pemantauan khusus.
"Besok akan dilakukan Rapid Test terhadap keluarga almarhum dan paramedis. Dan paramedis kita juga disarankan untuk dikarantina," kata dr Nanang.
Sebelumnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi menginformasikan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 601 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 4 orang terdiri dari 1 dinyatakan positif dan 1 meninggal dunia.
"Dari beberapa warga yang menjalani perawatan, sudah ada 6 orang dinyatakan sembuh. Hal ini menggambarkan bahwa Covid-19 dapat disembuhkan," ujar dr Nanang.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang telah dinyatakan sembuh, agar tetap melakukan isolasi diri selama 14 hari, tetap menjaga kebetsihan, lakukan physical distancing, perbanyak konsumsi buah dan sayur dan tetap menggunakan masker.
"Saya juga berharap masyarakat tidak mengucilkan orang yang baru pulang dari perawatan di rumah sakit. Mari kita sama-sama berdoa agar wabah Covid-19 segera berakhir," ungkapnya. (Sdy)
