Tidak ada barang yang bisa diselamatkan selain pakaian yang dikenakan kakek Edi dan istrinya, Rusmini (60) serta anaknya, Guntoro (26).
Kobaran api begitu cepat meludeskan bangunan rumah itu yang terbuat dari papan. Ditambah lagi, tanpa bantuan mobil kebakaran sehingga puluhan warga hanya bisa berbuat seadanya hingga rumah itu rata dengan tanah.
Pasangan suami istri yang sudah lanjut usia ini sudah puluhan tahun tinggal di rumah tersebut. Kakek Edi kesehariannya bekerja sebagai petani, sedangkan istrinya pedagang sarapan pagi jenis lontong didepan rumahnya.
Dugaan sementara, api bersumber dari kompor di dapur saat Rusmini memasak namun ditinggal. Saat kejadian, Edi sedang tidur dan anaknya tidak berada di rumah.
Upaya pemadaman seadanya oleh warga berlangsung selama kurang lebih satu jam meski hasilnya tidak memuaskan. Namun, setidaknya api tidak merembet ke rumah-rumah penduduk lainnya. Kini, ketiga korban sementara tinggal menumpang di rumah tetangga.
Saat ditemui, kakek Edi hanya terduduk merunduk tanpa mau berbicara. Wajah trauma seakan tidak dapat ditutupinya karena tidak menyangka di hari tuanya mendapat musibah seperti itu.
Kapolsek Bilah Hulu AKP ST Panggabean saat dikonfirmasi pihaknya tengah mengumpulkan data untuk melengkapi berkas dan mencari tahu sumber api pasti berasal dari mana.
Dibalik itu, dirinya mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati dalam beraktivitas untuk menghindari kejadian serupa.
"Masyarakat harus lebih berhati-hati bila menyalakan api ataupun memasak di rumah. Pastikan api telah padam seluruhnya ketika selesai aktivitas memasak di dapur untuk menghindari terjadinya kebakaran," imbaunya (Husin)
