Pandemi Covid-19, 40 Kru KM Kelud Dikarantina di Batam

Sebarkan:


BELAWAN - Sebanyak 40 orang kru KM Kelud yang berangkat dari Jakarat tujuan Batam dan Belawan menjalani karantina khusus di Pulau Batam.

Proses karantina dilakukan berawal dari salah satu kru KM Kelud yang bertugas di pelayan mengalami gejala sakit, setelah dicek melalui rapid tes diduga reaktif terjangkit virus corona (Covid-19).

"Benar, dari hasil pemeriksaan KKP Batam, dari 100 kru kapal ada sebanyak 40 orang diturunkan di Batam karena diduga reaktif Covid-19 bersama sejumlah penumpang telah dikarantina khusus di Batam," kata Kepala Cabang PT Pelnid Medan, Luthfi, Senin (13/4).

Saat ini, katanya, KM Kelud dari Batam tetap melakukan perjalanan menuju Belawan dengan membawa sebanyak 56 penumpang. Setibanya KM Kelud di Belawan akan dilakukan penanganan khusus oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan bersama tim terpadu Pelabuhan Belawan.

"Yang jelas, kapal malam ini tiba. Mengenai penangananya secara teknis akan dilakukan KKP, sistem penanganan para kru dan penumpang KM Kelud sudah dibahas dalam rapat pertemuan bersama," ungkap Luthfi.

Disinggung mengenai jadwal pelayaran KM Kelud, Luthfi mengaku, pihaknya akan menghentikan pelayaran KM Kelud dengan waktu yang belum dapat ditentukan. Artinya, KM Kelud akan dikarantina sementara disandarkan di Belawan.

"Kapal akan dikarantinakan sementara, secara prosedur akan dilakukan safety penanggulangan pencegahan Covid-19 oleh KKP. Mengenai penumpang yang dijadwalkan akan berangkat besok (hari ini) ke Batam dan Tanjung Priok dibatalkan dengan memulangkan uang kepada calon penumpang," pungkasnya.

Sementara, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah tim terpadu di Pelabuhan Belawan mengenai kedatangan KM Kelud.

Langkah yang akan mereka lakukan dengan menjalankan standar operasional perosedur (SOP) penanganan kru dan penumpang yang akan turun dari KM Kelud sesuai stanrisasi pengecekan secara medis.

"Yang jelas, mereka ini sudah dilakukan rapid tes di Batam tidak ada yang reaktif. Jadi, kita akan lakukan pengecekan lanjutan. Setelah kita cek, bila tidak reaktif Covid-19, maka para kru dan penumpang yang turun berstatus ODP selama 14 hari," ungkap Adhi.

Apabila nantinya, lanjut Adhi, hasil rapid tes ada yang terjangkit Covid-19, pihaknya akan melakukan penangan khusus kepada yang bersangkutan dan melakukan sterilisasi terhadap KM Kelud.

"Dari kapal belum ada kami terima adaya gejala yang terjadi, intinya akan lakukan pengawasan sesuai prosedur,"

Disinggung apakah ada langkah khusus yang dilakukan kepada kru dan penumpang yang akan tiba, Adhi belum bisa menjawab. Sebab, status mereka belum dicek kembali, apabila ada yang dites reaktif, mereka akan mengisolasi sesuai dengan standar kesehatan.

"Ini sudah kita sampaikan ke Dinas Kesehatan Sumut, mengenai penumpang yang akan pulang belum ada bentuk fasilitas khusus pemulangan penumpang ke rumahnya masing - masing," cetusnya.

Masyarakat Belawan Tolak Penurunan Penumpang KM Kelud
Beredarnya informasi terkait sejumlah kru KM Kelud yang terjangkit Covid-19, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Belawan terhadap penumpang yang akan diturunkan di Pelabuhan Belawan.

Ketua Forum Anak Belawan Bersatu (FABB), Dedi Satria Ainal, dengan tegas menolak penurunan penumpang KM Kelud. Mengatasnamakan warga Belawan, ia telah menyurati sejumlah instansi di Pelabuhan Belawan meminta agar menutup penyebaran Covid-19 meminta agar KM Kelud tidak disandarkan di Pelabuhan Belawan.

"Kita minta agar penumpang tidak diturunkan di Belawan sebelum adanya tindakan medis yang ketat dan meminta agar mengkarantinakan para awak kapal sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami tidak ingin penyebaran ini mewabah bagi masyarakat di Belawan," tegas Dedi.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas I Medan, Priagung Adhi Bawono mengaku, agar masyarakat Belawan tidak perlu khawatir, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat dengan melakukan tindakan medis sesyai dengan SOP.

"Kita harapkan semua aman, apalagi yang datang bukan orang yang menuju ke Belawan, tetapi ke daerah lain. Yang penting masyarakat tetap tenang dan menjalankan intruksi pemerintah dalam pencegahan Covid-19," ungkapnya. (mu-1).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini