Hasil Test PDP 01 Kota Padangsidimpuan Simpang Siur, Siapa Yang Bisa Dipercaya?

Sebarkan:
Ilustrasi
PADANGSIDIMPUAN - Meninggalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 01 Covid-19 berinisial EAD asal Kota Padangsidimpuan menjadi misterius dan tanda tanya bagi masyarakat.

Pasalnya, informasi yang disampaikan pihak Tim Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 dengan tim medis RSUD Kota Padangsidimpuan simpangsiur, sehingga warga menanyakan siapa sebenarnya yang dipercaya.

Meninggalnya pertama kali pasien PDP 01 Covid-19 menjadi perbincangan dan buah bibir di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan, peristiwa ini menjadi topik utama di sejumlah media daerah dan bahkan media nasional.

Banyak warga yang mempertanyakan sudah sejauh mana perkembangan hasil test laboratorium atau swab PDP 01 Covid-19, apakah hasilnya negatif atau menunjukkan positif.

Sungguh ini menjadi misterius jika Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan tidak jujur atau transparan dalam memberikan keterbukaan informasi publik.

EAD adalah PDP pertama yang meninggal dunia. Sebelumnya, ia diisolasi di RSUD Kota Padangsidimpuan, karena merasa pelayanan kurang baik dan kondisi ruang isolasi tidak memadaix maka EAD pun meminta agar ia dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.

Setelah mendapatkan izin dari pihak RSUD dan Pemko Padangsidimpuan, akhirnya EAD dibawa ke Medan, tapi sungguh malang Tuhan yang berkuasa, EAD menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju RSUP Adam Malik.

Sudah 17 hari EAD meninggalkan orang-orang yang ia cintai, Tapi sampai sekarang hasil test laboratorium menunjukkan dirinya positif atau negatif belum ada hasil yang jelas tentang status PDP pertama Covid-19 asal Kota Padangsidimpuan itu.

Pada Minggu (19/4/2020), Tim Gugus Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Padangsidimpuan bersama tim dokter Covid-19 RSUD kota Padangsidimpuan melakukan siaran pers guna menyampaikan informasi terkait hasil test PDP 01.

Dalam siaran pers tersebut, tim dokter Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) RSUD Kota Padangsidimpuan mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak pernah mengambil contoh swab Pasien PDP 01 yang telah meninggal dunia.

"Kita tidak ada mengambil contoh swab, sehingga tidak bisa memberikan hasil positif atau negatif. Namun kami pastikan tim telah bekerja sesuai protokol," ujar dr. Roni dan dr. Nina pada siaran pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Padangsidimpuan, Minggu (19/4/2020).

Sementara informasi yang dihimpun, pernyataan Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution sangat berbeda. Ia mengatakan bahwa pasien sudah ditangani dan dirawat di ruangan isolasi yang sudah disiapkan di RSUD Kota Padangsidimpuan.

"PDP itu tidak sama dengan sudah positif. Tolong dipahami. Kami sudah mengambil sampel swab (pasien) dan mengirimkannya ke Jakarta. Dan setelah itu baru bisa kita dapat pastikan benar apa tidak," demikian ungkapan Wali Kota Irsan Efendi saat menggelar siaran pers, Kamis, (2/4/2020) malam.

Tidak itu saja, informasi yang disampaikan oleh Sekretaris Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Padangsidimpuan Ibrahim Dalimunthe kepada Metro-online, co, (17/4/2020), menjelaskan kalau informasi hasil test laboratorium atau swab PDP 01 agar ditanyakan ke pihak dinas kesehatan atau kepala dinas, karena dinas tersebut yang mempunyai kewenangan menyampaikannya.

Lain pula yang disampaikan oleh Call Center Darurat Covid-19 Kota Padangsidimpuan, ketika di tanyakan lewat pesan WhatsApp di nomor 0852-6178-5573, mengatakan hal yang sama bahwa tidak berwenang menyampaikan hasil lab tersebut.

Dalam isi balasan pesan WhatsApp tersebut menyatakan bahwa gugus tugas tidak berwenang menjelaskan hal itu. Karena yang menangani terakhir pasien itu adalah RSUP Adam Malik Medan.

Pernyataan-pernyataan dan informasi tersebut menjadi bahan cibiran dan pertanyaan oleh warganet pengguna sosial media, bahkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka mengatakan sebenarnya siapa yang bisa dipercaya?

Ada juga yang mengatakan apa itu hasil reaktif tolong kami dijelaskan? Ada juga warga yang mengatakan kami tidak butuh apa itu reaktif sekarang yang kami butuhkan informasi jelas, apakah positif atau negatif hasilnya?

Kemudian, ada juga yang mengatakan agar Wali Kota Padangsidimpuan bisa bersikap tegas dalam membuat kebijakan dan masih banyak lagi pesan yang disampaikan warga baik lewat media sosial ataupun secara pribadi-pribadi.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Padangsidimpuan Rusydi Nasution kepada Metro-online.co mengatakan, informasi yang tidak konsisten menunjukkan salah satunya bahwa tidak ada koordinasi antar tim.

'Ketua gugus itu harus bisa mengkoordinasikan kerja tim, baik teknis dan non teknis, sebaiknya informasi harus sampaikan juru bicara yang dedicated yang terus menerus menyampaikan informasi terbaru," tegasnya, Rabu (22/4/2020).

Lanjutnya, mengenai informasi yang berubah-berubah, dirinya merasa sangat wajar bila masyarakat bingung dan frustasi karena dalam masa pandemi ini, informasi yang benar dan jujur adalah kebutuhan.

"Kami dari fraksi Gerindra terus mendesak Lembaga DPRD untuk mengundang Wali Kota memberikan penjelasan dan langkah - langkah antisipatif lainnya. Kita harus jujur karena dengan begitu kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat akan timbul dan secara serentak kita bisa bersama melawan pandemi ini." ucap ketua DPC Partai Gerindra Kota Padangsidimpuan ini.

Untuk membahas permasalahan pandemi ini, Rusydi nengatakan, rapat resmi antar lembaga belum ada, mekanisme sudah diajukan kepada Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan secara kelembagaan memang belum maksimal, namun secara pribadi sebagai wakil rakyat, ia berharap lembaga bisa berbuat lebih karena kita adalah mitra sejajar dan wujud dari suara-suara rakyat.

"Ayo kita transparan dan sampaikan berita yang benar agar masyarakat paham dan bisa membantu pemerintah," pesannya.

Terakhir, ia berharap agar masyarakat lebih mengambil langkah antisipatif, terlebih bila ada informasi yang membuat bingung dan was-was.

"Mari ikuti anjuran utama dalam mencegah penyebaran Covid-19, hidup sehat, jaga jarak, cuci tangan dan mendekat diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini