Diduga Korsleting Listrik, Gudang Meubel di Marelan Ludes Terbakar

Sebarkan:
MEDAN - Gudang meubel milik PT Bulan Perabot di Jalan Kebun Rambung, Lingkungan IV, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, ludes terbakar, Kamis (16/4/2020) pukul 13.30 WIB.

Kebakaran diduga berasal dari arus pendek dan mengakibatkan 2 pekerja mengalami luka bakar.

Pemilik usaha perabotan rumah tangga itu mengalami kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Musibah itu terjadi dari korsleting listrik, percikan api menyambar ke bahan kimia yang berada di dalam gudang tersebut. Akibatnya, api menyambar ke seluruh perabotan yang mudah terbakar.

Kobaran api dengan seketika langsung marak. Sejumlah barang berada di dalam gudang dilalap sijago merah diserati dengan suara ledakan dari dalam gudang tersebut.

Para pekerja di dalam gudang itu berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Nahas, dua pekerja belum diketahui identitasnya mengalami luka bakar.

"Katanya dari arus pendek, tiba-tiba api langsung marak. Karena didalam gudang banyak bahan kimia dan kayu yang mudah terbakar," kata Syahril warga sekitar.

Petugas pemadam kebakaran dengan 10 armada lebih tiba di lokasi. Api yang terus marak langsung disiram, namun api terus membesar ke arah atap gudang tersebut.

Petugas yang kesulitan memadamkan api akhirnya mampu menjinakkan sijago merah dalam tempo waktu lebih dari 2 jam.

Kepala Lingkungan IV, Herman Sitepu mengatakan, informasi yang diterimanya api berasal dari korsleting listrik kemudian mengenai cairan kimia dan terjadi ledakan membakar seluruh bagian gudang meubel tersebut.

"Ada dua orang pekerja mengalami luka dan sudah di bawa kerumah sakit, untuk kerugian belum bisa diketahui. Yang pasti mencapai ratusan juta," katanya.

Sementara, Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.

"Penyebabnya masih kita lidik, nanti penyebab pastinya akan dilakukan oleh tim labfor. Dari musibah ini ada dua yang luka bakar, kerugiannya mencapai ratusan juta," pungkas Edy Safari. (Mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini