Bupati: Pasien Positif Covid-19 di Simalungun Masih Nihil

Sebarkan:
SIMALUNGUN | Terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal saat dirawat di RSUD Perdagangan berinisial HP (66) pada Kamis (2/4/2020) tadi pagi, Bupati Simalungun beserta stakeholder langsung menggelar temu pers.

Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM, didampingi Dandim 0207 Simalungun, Kapolres Simalungun dan Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, mengatakan terkait meninggalnya HP, dengan demikian pasien status PDP di Simalungun terkait Covid-19 hingga saat ini masih nihil.

Hal itu disampaikan dalam konfrensi pers di Posko Pencegahan Covid 19 Kabupaten Simalungun.

Bupati Simalungun menjelaskan, jumlah pasien PDP di Kabupaten Simalungun selama ini sebanyak 1 orang berinisial HP dari Nagori Bangun Pane Kecamatan Dolok Masagal telah meninggal dunia, sehingga PDP di Simalungun hingga saat tidak ada (nihil).

"Pasien yang meninggal langsung dibawa ke pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan dan disaksikan Camat Dolok Masagal, Kapolsek dan Danramil," kata Bupati.

Bupati Simalungun juga menyebutkan bahwa saat ini Pemkab Simalungun mengambil langkah konkrit dengan menurunkan tim kesehatan ke Nagori Bangun Pane dengan membawa peralatan kesehatan diantaranya ronsen, rapid test, test lab untuk mengambil sample 50 orang dari keluarga almarhum dan tetangganya.

“Saat pemeriksaan terhadap keluarga almarhum termasuk almarhum sendiri pada tanggal 28/3/2020 menggunakan rapid test dan hasil negatif. Kita mengetahui bahwa rapid test itu tidak menentukan karena butuh waktu. Setelah 8 hari dalam perawatan kondisi pasien (almarhum) semakin menurun karena penyakit komplikasi yang dideritanya." kata Bupati.

Menurut Bupati, riwayat Pasien (Almarhum) tersebut sebelumnya baru pulang dari Jakarta, dan setelah 10 hari di rumah Pasien demam dan mendapat perwatan dari puskesmas, namun demannya terus meningkat dan akhirnya oleh dokter pasien dinyatakan PDP.

“Makanya pada saat pasien meninggal masih berstatus PDP. Dengan Kejadian ini kami (Pemkab SImalungun) melakukan pencegahan besar-besaran,” jelasnya.

Selanjutnya Bupati menerangkan bahwa saat ini Orang Dalam Pantauan (ODP) di Simalungun sebanyak 60 orang. Terhadap pasien ODP ini semua dirawat di rumah sakit, agar tidak terjadi bentrok social ditengah-tengah masyarakat.

“Semua pasien ODP ini kita cek kesehatannya di RSUD Perdagangan sebagai rumah sakit rujukan untuk mengetahui status kesehatannya, dan mereka juga mendapat pantauan dari tenaga medis selama dalam perawatan,” ujarnya .

Selain itu menurut bupati, ada juga sebanyak 855 orang pasien tanpa gejala. Meraka ini baru pulang, ada yang dari Pekan Baru, Malaisya dan dari daerah lain yang dikhawatirkan berasal dari daerah yang terjangkiti Covid-19.

“Jadi meraka ini terus kita pantau,” sebut bupati.

Bupati Simalungun mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut, cemas, was-was, namun tetap waspada. Bila terjadi demam, flu, pilek dan batuk segeralah berobat kepuskemas-puskesmas terdekat.

Dalam situasi seperti ini, lanjut bupati, kami tetap bekerjasama, baik dengan Kapolres, Dandim, Puskesmas, pangulu/lurah untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.(js)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini