Pemko Padangsidimpuan Dinilai Belum Siap Hadapi Virus Corona, Begini Faktanya..

Sebarkan:
PADANGSIDIMPUAN - Pemerintah kota (Pemko) Padangsidimpuan dinilai belum siap menghadapi endemik atau wabah virus corona.

Pasalnya, tim untuk pencegah virus tersebut ternyata belum terbentuk, kemudian Rumah Sakit Umum (RSUD) kota Padangsidimpuan yang dikatakan salah satu rumah sakit rujukan, tidak memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) ditambah lagi rontgen RSUD tersebut bermasalah atau rusak.

Sebelumnya, ada salah satu warga kota Padangsidimpuan atas nama Zainap yang disebut-sebut diduga terjangkit virus corona. Informasi hoax tersebut sampai viral di berbagai media sosial (medsos).

Akibat pemberitaan tersebut, Zainap menjadi trauma dan merasa nama baiknya tercemar. Awal mulanya Zainap di sebut-sebut diduga terkena virus corona.

Kronologisnya, pada 3 Februari 2020, ia berobat ke klinik dr. Hj Heni yang berada di Kelurahan Padangmatinggi Lestari. Saat itu, Zainap menceritakan bahwa dirinya sebulan yang lewat pernah berkunjung ke Negara Singapura pada 27 Januari 2020 selama 1 hari.

Setelah pulang dari Singapura, ia menceritakan bahwa dirinya mengalami panas di dada dan sudah berlangsung beberapa hari tak kunjung sembuh.

Setelah melakukan pemeriksaan, ia langsung diberi oleh dr. Heni surat rujukan ke RSUD Kota Padangsidimpuan. Zainap pun datang ke RSUD dengan hari yang sama.

Sesampainya di RSUD kota Padangsidimpuan, hasil pemeriksaan dam surat rujukan Zainap diberikan kepada dokter jaga di rumah sakit tersebut.

Setelah membaca hasil pemeriksaan tadi, di ruangan IGD Zainap tidak ada dilakukan pemeriksaan sama sekali. Ia hanya diberitahu pihak RSUD agar melakukan rontgent paru ke Rumah Sakit Metta Medika Kota Padangsidimpuan dengan alasan rontgent di RSUD kota Padangsidimpuan sedang mengalami kerusakan.

Selanjutnya, Zainap pergi ditemani kakaknya dengan menaiki becak motor ke RS Metta Medika lebih kurang jaraknya 3 kilometer dari RSUD kota Padangsidimpuan.

Setelah mendapatkan hasi rontgen dari Metta Medika, Zainap yang ditemani kakaknya langsung menuju RSUD Padangsidimpuan untuk meberikan hasil rontgent tersebut.

Ironisnya, Zainap bukannya dirawat secara intensif, melainkan dirinya dibawa oleh perawat disalahsatu ruangan RSUD tersebut yang mirip seperti gudang. Hal ini membuat Zainap dan kakaknya heran.

Tidak lama kemudian, paramedis di RSUD tersebut menyampaikan kepada Zainap bahwa dirinya akan dirujuk dan dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, tanpa dijelaskan bagaimana hasil pemeriksaan kepada dirinya.

Tak lama berselang, informasi tentang penyakit yang dialami dan hasil pemeriksaan medis terhadap Zainap beredar di media sosial, sampai-sampai ia disebut-sebut terkena virus corona tanpa adanya hasil pemeriksaan medis yang menyatakan dirinya terkena virus corona.

Sesampainya di Rumah Sakit Adam Malik, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan paramedis di rumah sakit tersebut, bahwa Zainap dinyatakan negatif dan hanya mengalami flu atau demam biasa saja.

Terkait hal ini, bisa dinilai Pemko Padangsidimpuan belum siap mengahadapi enemik virus corona.

Hal ini dikatakan salah satu aktivis dan juga Ketua Yayasan Burangir yang membidangi masalah perlindungan anak dan perempuan di Tabagsel Timbul Simanungkalit.

Saat ditemui di kantor Yayasan Burangir, Jalan Danau Laut Tawar, Kelurahan Losung, Kota Padangsidimpuan kepada Metro-online.co, Timbul mengatakan bahwa dalam mengahadapi situasi enemik virus corona ini, Pemko Padangsidimpuan  belum siap menghadainya.

Tidak itu saja, pihaknya juga sudah menerima laporan pengaduan dari Zainap atas ketidaknyamanan dan pencemaran nama baik.

"Kita sudah menerima laporan dari yang bersangkutan atas pernyataan keberatan saudari Zainap terkait informasi dan pemberitaan dirinya yang dikatakan terjangkit virus corona. Ia datang meminta bantuan ke kita agar keberatannya ini ditindaklanjuti terhadap kejadian yang dialaminya," sebut Timbul saat diwawancari Metro-online.co, Selasa, (10/3/2020).

Timbul mengatakan berdasarkan keterangan dari Zainap bahwa dirinya ternyata negatif virus corona. Karena banyaknya informasi bahwa identitasnya tersebar, begitu juga hasil wawancara Plt Kadis Kesehatan Padangsidimpuan Sopian Sopri Lubis dengan salah satu jurnalis yang diviralkan di medsos dengan menyebutkan identitas dirinya, sehingga hal ini membuat ketidaknyamanan dirinya, dan akhirnya melaporkan hal ini kepada yayasan Burangir.

Kemudian, mengingat ketidaksiapan RSUD Kota Padangsidimpuan dalam menghadapi virus corona ini, Timbul menyebutkan salah satu contoh kecilnya dilihat dari rusaknya rontgen rumah sakit tersebut, karena ia katakan bahwa salah satu mengetahui ciri-ciri Suspect Covid-19 itu adalah pneumonia yang dibuktikan dengan gambar rontgent paru.

"Bagaimana dikatakan salah satu RSUD itu siap dalam menghadapi suspect ini, jika alat kesehatan rontgent nya saja rusak, padahal gejala suspect Covid itu adalah pneumonia yang bisa dibuktikan dengan gambar rontgen paru. Kalau menurut saya rontgent RSUD itu tidak rusak, hanya saja izinnya tidak diurus" jelasnya.

Ia juga menyebutkan pihak rumah sakit sendiri kelihatan masih gugup dalam menghadapi suspect corona ini, dimana timnya belum terbentuk ditambah lagi alat rontgennya rusak dan ketidaktahuan bagaimana Standar Operasional Prosedurnya (SOP).

"Dari sini saja bisa kita lihat jika pihak RSUD tahu SOP nya, nah dari sini baru ada tim untuk melakukan penceghannya bagaimana dalam menanganinya," terangnya.

Tidak itu saja, Timbul juga mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya memberitahukan kepada pasien bahwa hasil pemeriksaan tersebut memang betul suspect corona, kemudian diambil langkah untuk perawatan yang intensif atau penanganan yang serius, bukan memberikan surat rujukan.

Anehnya lagi, sesampainya di rumah sakit Medan Adam Malik, dirinya juga tidak mengetahui kalau dirinya disebut terjangkit suspect corona, hanya saja setelah dikabari saudaranya bahwa namanya disebut-sebut terjangkit virus corona, sampai-sampai ia mendapatkan informasi dari berbagi media sosial bahwa dirinya disebut terkena suspect corona.

Dalam hal ini Timbul menghimbau, agar masyarakat jangan cepat percaya akan informasi yang belum jelas fakta dan sumbernya.

"Begitu juga dengan rekan-rekan media yang meliput, jangan mempublikasikan isu kepada masyarakat kalau belum benar-benar fakta dengan berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan dari sumber yang jelas. Ini nanti kesannya hoaks dan berita hoaks ini bisa menimbulkan keresahan bagi masyarakat," tuturnya.

Kepada Pemerintah Kota Padangsidimpuan sendiri, ia meminta agar jujur dalam penyampaian informasi kepada publik.

"Saya berharap pemerintah harus jujur dalam penyampaian informasi, supaya masyarakat mengerti dan tidak saling menyalahkan dan terkait maraknya virus ini, saya meminta pemko Padangsidimpuan harus benar-benar melibatkan semua pihak untuk bekerjasama," pungkasnya. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini