Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Langkat Minta BPK RI Audit Pengerjaan Jembatan di Desa Bukit Mas Langkat

Sebarkan:

LANGKAT - Masih ingat pemberitaan metro-online.co terbitan Minggu (08/03/2020) mengenai pembangunan jembatan di Dusun Bukit Gapuk, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, senilai 1,2 Miliar rupiah diduga dikerjakan asal jadi.

Pihak kontraktor berinisial T warga Pangkalan Susu ini menyuruh dua orang pekerjanya untuk memoles balok cor bagian bawah jembatan dengan menggunakan getuk semen, dengan tujuan agar balok cor penahan lantai jembatan yang terlihat keroak tersebut lubangnya tertutup bagai memoles wajah dengan bedak.

Terjadinya keroak seperti ini akibat kurangnya material air ketika pengecoran.  "Dulu udah saya ingatkan juga ketika pengecoran dengan menggunakan molen pengaduk material pasir, sertu dan semen bahwa air nya kurang, namun mereka tidak mau dengar," sebut salah seorang pekerja utusan kontraktor kepada metro-online.co, Sinin (09/03/2020).

Selain daripada itu, besi beton yang digunakan untuk lantai jembatan tanpa besi behel untuk pengikat. Kemarin besi tersebut pada bermunculan dibadan jalan jembatan, kini sudah disulap dengan menggunakan pasir dan semen, tanpa memahat sekeliling yang rusak dan tanpa memasang besi behel sebagai pengikat antara besi agar kokoh.

"Sudah Dua hari kami bekerja merehap jembatan yang rusak ini, mungkin dua hari lagi semua bagian balok bagian bawah penahan lantai jembatan ini sudah selesai, kata pekerja ini sambil memoles moles balok cor bagian bawah jembatan dengan menggunakan getuk semen," ujar pekerja.

Ditempat terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Langkat Romelta Ginting SE, dikonfirmasi metro-online.co, Senin (09/03/2020) sekira pukul 15.30 wib, terkait dugaan pengerjaan jembatan tidak sesuai bestek diduga pengerjaannya asal jadi itu mengatakan, jika terbukti tidak sesaui aturan, maka hal ini harus di usut tuntas, karena jembatan tersebut adalah urat nadi masyarakat desa sekitar, yang sehari harinya sebagai akses truk bermuatan 20 ton bahkan 30 ton buah sawit.

Romelta Ginting SE meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang saat ini sedang berada di Kabupaten Langkat, agar memeriksa dan mengaudit hasil pengerjaan jembatan yang masih dua bulan lebih selesai dikerjakan oleh kontraktor.

Selain itu Romelta Ginting SE juga meminta agar BPK RI juga mengaudit hasil pengerjaan Lenning parit yang terletak di Dusun V, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, dimana bahwa lenning parit tersebut kondisinya bunting dan sebahagian ambruk, kondisi lenning parit seperti ini jelas dikarenakan kurangnya campuran material semen, karena material semen adalah pengikat coran dan pasangan batu.(Lkt-1).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini