Diduga 5 Kali Dicabuli, Gadis Yatim Tuna Grahita Asal Paluta Ini Hamil 2 Bulan

Sebarkan:
PALUTA - Seorang gadis belia Tuna Grahita berinisial DRP (16) warga Desa Sibatang Kayu, Padang Lawas Utara (Paluta), mengaku 5 lima kali dicabuli terduga pelaku berinisial AS. Akibatnya, korban hamil 2 bulan.

Ketua LPA Paluta Mula Tua Parlindungan Siregar Alias Aseng didampingi paman korban DP (39) kepada Metro online, Rabu (11/3/2020) mengatakan, keluarga diduga korban cabul yang memiliki keterbelakangan mental ini telah membuat laporan resmi ke SPKT Polres Tapanuli selatan.

"Pihak keluarga korban sudah membuat laporan resmi ke Polres Tapsel semalam dan sedang diproses pihak penyidik," kata Aseng.

Aseng mengaku,pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas, sehingga menimbulkan efek jera dan dampaknya bisa menekan angka kasus tindak kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur di Paluta.

"Apalagi belakangan ini di Paluta makin tinggi kasus dugaan tindak kekerasan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Saya juga berharap adanya peranan serius dari pihak Pemkab untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi pencegahan," papar Aseng.

Terpisah, paman korban DP (39),menceritakan kronologi awal terungkapnya kasus tersebut saat korban ditegur oleh salah satu warga di lokasi pemandian, karena melihat adanya perubahan tidak lazim pada bagian perut korban DRP.

"Sehingga kami memeriksakan keponakan saya ke bidan desa dan hasilnya keponakan saya ini positif hamil," ujar paman korban.

Lanjutnya, saat mereka interogasi, korban DRP mengaku dirinya telah dicabuli oleh AS sebanyak 5 kali di tempat kerjanya yakni di salah satu warung kopi milik Ros di simpang Nagasaribu yang juga masih wilayah Desa Sibatang Kayu.

"Dari pengakuan keponakan saya, saat awal pertama kejadian, dia sudah melaporkan hal ini sama pemilik warung, namun katanya tidak ditanggapi pemilik warung dengan serius," ungkap DP dengan raut wajah kecewa.

Paman korban berharap pihak Polres Tapanuli Selatan bisa segera mengungkap kasus tersebut dan menetapkan tersangkanya serta sesegera mungkin untuk melakukan penahanan terhadap tersangkanya.

"Apalagi keluarga yang diduga pelaku ini sudah beberapa kali melakukan tindakan intimidasi terhadap keluarga korban dengan mendatangi rumah keluarga korban," terangnya.

DP juga menuturkan, keponakannya yakni korban DRP bersama 4 adik-adiknya yang masih kecil-kecil telah lama yatim dan juga tergolong dari keluarga ekonomi lemah.(GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini