26 Orang Diduga Keracunan Bakso Bakar di Hamparan Perak

Sebarkan:
DELISERDANG - Sebanyak 26 remaja dan anak-anak keracunan bakso bakar keliling di Desa Klumpang Kebun dan Desa Kelambir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Rabu (18/3/2020) sore.

Informasi yang diterima, Kamis (19/3/2020), keracunan dialami para korban setelah mengalami mual, muntah, pusing dan sakit perut. Para korban yang mengalami keracunan menjalani perawatan di Puskesmas Hamparan Perak.

Salah satu korban, Nining Arningsi (18) mengatakan, dirinya keracunan, setelah memakan bakso bakar yang dibelinya dari pedagang keliling saat melintas di depan rumahnya. Bakso bakar itu dibeli seharga Rp1000 pertusuk.

"Saya sudah sering bakso bakar pedagang itu, rasa sakit setelah 4 jam mengalami mual, muntah dan pusing," kata remaja yang menetap di Pasar 1, Dusun 16, Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparan Perak ini.

Keracunan massal yang menimpa warga, mendapat respon dari Kepala Desa Desa Klumpang Kebun Handayanto, Camat Hamparan Perak Amos Karo Karo dan petugas kepolisian Hamparan Perak turun ke Puskesmas tempat para korban dirawat.

Camat Hamparanperak, Amos Karo Karo mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pendataan terkait jumlah warga yang keracunan. Dari informasi diperoleh, para korban keracunan usai menyantap bakso bakar keliling.

"Saat ini ada ada 32 warga yang sudah kita data, tapi 26 masih dirawat dan 6 sudah pulang, penyebabnya masih diteliti. Ini masih diduga keracunan jajanan bakso bakar, tapi harus kita pastikan dengan pemeriksaan laboratorium dari pihak kepolisian, kita imbau kepada orangtua agar tidak membeli jajanan sembarangan kepada anaknya," kata Amos.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP M R Dayan didampingi Kapolsek Hamparanperak, Kasat intel dan Kasat Binmas mengecek kondisi korban yang mengalami keracunan.

"Kita mengimbau kepada orangtua korban untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak jajan sembarang serta hindari makan makan yang tidak higienis," kata Kapolres.

Untuk penyebab keracunan, Dayan masih meyelidiki, sample bakso akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan kandungan dari bakso tersebut.

"Kita sudah memeriksa beberapa saksi, bahkan pedagang bakso sudah kita periksa. Pengakuan pedagang bakso, dia tidak tahu kalau dagangannya yang menjadi penyebab keracunan, sebab dia sudah berjualan 2 tahun tidak pernah ada masalah. Jadi, kita masih selidiki kasus ini," ungkap Dayan. (Mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini