Sosialisasi BPS Dinilai Tak Bermutu, Hasil Sensus 2020 di Paluta Berpotensi Tak Valid

Sebarkan:
PALUTA - Sejumlah kalangan menilai kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, rendah kualitas dalam mensosialisasikan pelaksanaan sensus penduduk 2020.

Pasalnya, sejak dilaunchingnya pelaksanaan sensus penduduk 2020 secara nasional oleh BPS dan Kementerian Dalam Negeri tanggal 15 Februari 2020 atau sekitar seminggu yang lalu.

Namun, di Paluta belum tampak adanya serangkaian kegiatan pelaksanaan sosialisasi menarik yang diselenggarakan dan bisa mengundang perhatian banyak warga masyarakat.

"Sukses atau tidaknya pelaksanaan kegiatan atau program dilihat dari segi mutu saat tahapan sosialisasinya ke objek yang dituju," ungkap Sekretaris LBH Paluta Amril Dhani Hasibuan kepada Metro Online, Sabtu (22/2/2020).

Pasca seminggu dilaunchingnya pelaksanaan sensus penduduk 2020, Amril menilai mutu kinerja BPS Paluta dalam menyelenggarakan kegiatan sosialisasi masih sangat rendah dan terkesan teknis sosialisasinya kurang tepat sehingga tidak menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.

"Dari sudut pandang saya, cara mereka melaksanakan sosialisasi pelaksanan sensus penduduk seolah tak menyesuaikan dengan kondisi wilayah geografis Paluta dan posisi posisi domisili penduduknya," ujar pria yang akrab disapa Ucok Roy ini.

Sehingga, katanya, sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan terutama desa yang tidak terjangkau akses jaringan seluler dan internet tidak tahu sedang berlangsung tahapan pelaksanaan sensus penduduk online di Paluta.

"Kalau melihat kinerja mereka saat ini, berpotensi hasil sensus penduduk 2020 di Paluta tidak valid," katanya.

Opini serupa juga dilontarkan salah satu wartawan Biro Paluta Febri Munthe. Dia melihat mulai dari launchingnya sensus penduduk 2020, pihak BPS Paluta kurang berinteraksi dengan pers terkait informasi seputar tahapan sensus penduduk 2020.

"Beberapa rekan wartawan pun saya tanya, banyak yang mengaku sulit berkomunikasi dengan pihak BPS Paluta di tahapan sensus ini, sehingga kesannya mereka tidak wellcome sama kita. Padahal kegiatan mereka itu sangat penting untuk kita publikasikan ke khalayak publik," ungkap Febri. (GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini