Hasto Berikan Sinyal Dukungan PDIP ke Akhyar Nasution sebagai Wali Kota Medan

Sebarkan:
Akhyar Nasution saat berada di arena Rakerda I PDIP Sumut, Le Polonia Hotel, Medan, Sabtu (8/2/2020).
MEDAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membuka serta memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PDIP Sumut di Le Polonia Hotel, Medan, Sabtu (8/2/2020).

Dalam pembukaan arahannya, Hasto memanggil satu persatu petinggi PDIP diantaranya Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih, Junimart Girsang, anggota DPR RI Sofyan Tan, dan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.

Namun, saat menyebut nama Akhyar, Hasto hanya memanggil Ir Akhyar Nasution sebagai Wali Kota Medan.

"Ir Akhyar Nasution, Wali Kota Medan. Kita nyebut plt nya pelan-pelan saja. Saya sebut plt dalam batin, yang kita keluarkan Wali Kota Medan,” ujar Hasto disambut pekikan 'Merdeka' oleh peserta yang hadir.

Hasto menjelaskan, dalam Rakerda ini, partai akan melakukan langkah persiapan untuk menghadapi pilkada serentak di 23 kabupaten/kota di Sumut.

"Pilkada ini sebagai momentum untuk memperkuat mekanisme partai dalam menyiapkan pemimpin untuk rakyat dan membangun harapan dan masa depan serta menyelesaikan persoalan dan sekaligus mengintegrasikan dengan kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin," ungkapnya.

Terpisah, kepada wartawan, Hasto menyebutkan, untuk Kota Medan ada sejumlah nama yang telah mendaftarkan diri ke PDIP untuk mencalonkan sebagai Wali Kota Medan.

"Dari internal PDI Perjuangan, ada Pak Akhyar yang sekarang jadi Plt Wali Kota, ada Mas Bobby yang juga mendaftar dan ada juga tokoh-tokoh lain. Tentu saja partai bersikap objektif, partai mendengarkan suara rakyat. Dalam waktu dekat, kami akan segera mengumumkan calon tersebut. Tahap pertama itu ada 45 calon yang sudah siap kami umumkan dan nanti akan mengikuti sekolah partai," imbuhnya.

Kota Medan, lanjut Hasto, adalah Ibukota Sumatera Utara, sehingga wajah Kota Medan dari tata kota, dari taman-taman yang dibangun, dari kebersihannya, terus menjadi ikon Sumatera Utara ini.

"Kita lihat masyarakat Sumut ini open mind, terbuka, mengejar ilmu pengetahuan, maka kami mencari pemimpin yang betul-betul mampu dan mempunyai komitmen menjadikan Medan ini representasi ikon Sumatera Utara. Termasuk mengejar berbagai potensi smart province, green province, untuk bisa mengalahkan kota-kota besar di negara tetangga," tegasnya.

Ketika disinggung soal ucapannya yang menyebut nama Akhyar Nasution sebagai Wali Kota Medan tanpa penyebutan kata plt adalah sebagai sinyal akan diusung Akhyar oleh PDIP, Hasto menjawab diplomatis.

"Plt kan saya sebut, tapi dalam hati kan boleh," ucapnya.

Hasto juga mengakui, partai dalam perspektif ideal, mendorong anggota dan kader partai untuk menduduki jabatan strategis. Soal elektabilitas antara Akhyar dan Bobby, Hasto menyebutkan, survei yang dilakukan adalah hanya untuk konsumsi internal.

Selain itu, Hasto tak menutup kemungkinan akan terbukanya peluang incumbent di Kota Medan untuk menjadi calon yang diusung oleh PDIP.

"Kalau dari hasil survei tentu saja, incumbent kan punya posisi politik untuk tampil di ruang-ruang publik. Tetapi partai mengambil keputusan atas dasar bagaimana komitmen terhadap masa depan, bagaimana komitmen membumikan pancasila, sehingga survei itu hanya menjadi salah satu alat," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, ketika dimintai tanggapannya soal sinyal-sinyal akan restunya PDIP terhadap dirinya, Akhyar belum mau berkomentar.

"Saya rasa enggak usah komentar dulu lah ya," kata Akhyar. (Ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini