Sugeng Abdi Rasuli (40), Ketua FKWJ Deliserdang, yang dikonfirmasi mengatakan dirinya pertama kali yang mengetahui peristiwa kebakaran itu.
"Jadi sekitar jam 03.00 WIB, saya dibangunkan istri (Aida Fitri Yulia), karena anak saya nangis minta susu. Jadi saya mau buatkan susu. Tapi kok semua lampu mati. Terus saya keluar kamar, saya lihat macam ada cahaya dari dapur. Saya penasaran, saya buka pintu, rupanya sudah terbakar," ujar Sugeng yang juga menempati kantor itu sebagai tempat tinggal bersama anak dan istrinya.
Karena api sudah berkorbar, dia langsung berinisiatif memadamkannya dengan air seadanya.
"Karena subuh kejadiannya tidak ada warga yang tau, saya sendiri sama anak saya yang paling besar umur 13 tahun memadamkannya. Kebetulan di belakang dapur ada kolam lele, jadi bisa cepat dapat air," katanya.
Sugeng menduga rumahnya dibakar orang karena saat api sudah padam, tercium bau minyak tanah.
"Kalau kebakar sendiri, kan bau gosong. Ini mau minyak lampu (minyak tanah)-nya terasa kali. Makanya, dugaan kita ini dibakar orang," ungkapnya.
Sugeng mengaku ada mencurigai siapa pelaku pembakaran Kantor Senopati FKWJ Deliserdang sekaligus rumahnya itu.
"Ada, tapi belum bisa kita kasih tahulah, tadi saya sudah lapor ke Polsek Batang Kuis. Saya menempati kantor ini sama anak dan istri saya," tuturnya.
Kapolsek Batang Kuis, AKP Madianta br Ginting membenarkan kejadian tersebut.
"Iya, ada peristiwa kebakaran. Laporannya tadi masuk dan peristiwa ini masih kita lakukan penyelidikan," jawabnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun kerugian ditaksir sekitar Rp.4 juta. (Wan)
