Antisipasi Bibit Penyakit Dari Hewan, Tim Gabungan Pemko Binjai Lakukan monitoring

Sebarkan:


BINJAI - Tim gabungan Pemko Binjai yang terdiri dari Sat Pol PP, Dinas Ketapang, Dinkes, DLH, dan Perizinan melakulan evaluasi serta monitoring terhadap seluruh peternak, Kamis (20/2/2020).

Dari evaluasi dan monitoring tersebut, tim gabungan menemulan dua ekor babi mati di lokasi peternak, percisnya di Kecamatan Binjai Barat.

Kasat Pol PP Kota Binjai Otto, saat dikonfirmasi menjelaskan, evaluasi dan monitoring peternak ini bertujuan untuk antisilasi bibit penyakit dari hewan ke manusia.

Selain itu, kata Otto, evaluasi dan monitoring juga dimaksudkan untuk mengecek izin operasional dari masing-masing peternak. "Kita juga ingin memastikan lingkungan dengan melihat sistem pengelolaan limbahnya," kata Otto.

Evaluasi dan monitoring ini akan berlanjut selama dua pekan. "Bisa saja terus berlanjut. Tapi yang jelas, hari pertama kita mendatangi empat peternak babi," sebutnya.

Dari empat lokasi ternak babi itu, lanjutnya, belum ada yang memiliki izin. Bahkan, di lokasi ternak babi juga didapati ternak ikan lele.

"Ini akan kita tindak lanjuti. Masing-masing peternak sejauh ini baru memasukkan berkas izin. Jika memang lokasi ternak babi di Binjai Barat tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), maka ternak babi yang ada di sana akan ditutup," tegasnya.

Otto membeberkan, di Binjai Barat terdata ada 16 peternak babi. "Besok jam 8:00 kami turun lagi. Soal babi yang mati, akan ditindak lanjuti tim pemeriksaan dari provinsi. Ini dilakulan untuk mengetahui apakah babi di Binjai terkena virus atau tidak," ungkapnya. (Ismail)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini