Wabah Hog Cholera Berdampak Turunnya Penjualan Ayam di Pakpak Bharat

Sebarkan:
PAKPAK BHARAT - Musibah wabah Hog Cholera beberapa bulan terakhir ternyata juga berdampak pada turunnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi ayam ras dan ayam kampung di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Adanya wabah Hog Cholera mengakibatkan ternak masyarakat banyak yang mati beberapa bulan terakhir, namun tidak berpengaruh terhadap peningkatan permintaan untuk mengkonsumsi ayam.

"Sejauh ini permintaan masyarakat terhadap ayam malah semakin menurun," tutur N.Tumangger, salah satu pedagang ayam di Pakpak Bharat, Rabu (22/1/2020).

Diceritakannya, memang banyak yang mengira jika omset penjualan ayam ras dan ayam kampung semakin meningkat, tapi pada kenyataannya sebenarnya tidak ada.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, apalagi pada akhir tahun biasanya bisa menghabiskan 500 ekor dalam satu hari, namun akhir tahun kemarin (Tahun 2019, red) hanya bisa menghabiskan sekitar 300 ekor. itupun sudah dalam lima hari," ujarnya.

Menurut Tumangger, penurunan konsumsi terkait ayam tidak terlepas dari wabah Hog Cholera yang melanda ternak masyarakat, karena tidak kita pungkiri masyarakat masih banyak yang berharap juga dari hasil ternak yang mereka jual untuk kebutuhan yang lain.

"Dengan adanya wabah Hog Cholera ini otomatis juga berdampak terhadap penurunan omset yang kami dapatkan dari hasil penjualan ayam," keluhnya.

Disinggung terkait kenaikan harga, Tumangger mengatakan bahwa sampai saat ini harga masih tetap stabil.

"Meski adanya wabah Hog Cholera beberapa bulan terakhir memang di beberapa daerah kita dengar berdampak pada kenaikan harga ayam terlebih untuk harga ayam kampung. Namun untuk kita sendiri harga yang kita jual masih tetap stabil, dimana sebelum ada wabah tersebut ayam ras Rp.60.000/ekor dengan bobot berat 2 kg, sedangkan untuk ayam kampung sendiri masih tetap Rp.65.000/ekor," pungkasnya. (Janiper)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini