Terkait FDT, Demokrat Ingatkan Gubsu Jangan Buat Gaduh

Sebarkan:
FOTO BERSAMA: Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi bersama pengurus lainnya saat memberikan pernyataan pers terkait Festival Danau Toba (FDT).

MEDAN-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) mengingatkan Gubsu Edy Rahmayadi untuk tidak membuat kegaduhan di masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain Hutajulu,SH,MSi kepada wartawan di Medan, Kamis (16/1) terkait statemen Gubsu yang akan meniadakan Festival Danau Toba (FDT) karena kunjungan wisata di FDT Tahun 2019 tidak mencapai 1 juta wisatawan. 

Partai Demokrat Sumut kata Herri sebagai salah satu partai pendukung Edy di Pilgubsu Tahun 2018 sangat prihatin dengan pernyataan Gubsu yang akan meniadakan FDT di 2020, karena event FDT masih tetap diminati masyarakat. 

"Gubsu sudah terlalu sering menbuat statemen yang membuat kegaduhan dan terakhir terkait Festival Danau Toba. Kami minta Gubsu untuk menghentikan statemen yang membuat kegaduhan, sebab apa yang disampaikan Gubsu sudah menjadi konsumsi politik", ujar Herri didampingi Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) Sumut Nurhasanah,S.Sos dan pengurus DPD Partai Demokrat lainnya, Jesayas Tarigan, Maju Manalu, Herman Nduru, Rasmina Sitepu dan lainnya.

Partai Demokrat sebut Herri tetap menginginkan digelarnya FDT, karena sangat mempengaruhi/membantu kegiatan ekonomi masyarakat di 7 kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.

Hanya saja kata Herri tehnis pelaksanaannya yang harus di manejemen lebih baik lagi, sehingga wisatawan berminat datang ke Danau Toba.

"Jadi jika FDT 2019 kurang pengunjung, yang salah bukan FDTnya, tapi panitia dan manajemennya. Manusia yang diberikan mandat untuk membuat acaranya", terangnya.

Ditambahkan, Danau Toba merupakan ikon bagi Sumut, sebab menjadi danau terbesar ke-3 di dunia dan sudah diketahui keindahan Danau Toba oleh masyarakat dunia seperti Bali, Candi Borobudur dan lainnya yang ada di Idonesia.

Demikian juga sarana prasarana tentang Danau Toba sudah difasilitasi/ disiapkan pemerintah sepertu jalan, bandara dan lainnya. Tinggal bagaimana Gubsu untuk menata dan "menjual" Danau Toba ke mancanegara. Herri mencontohkan bagaimana pemerintah Thailand mensubsudi tiket, hotel dan lainnnya agar wisatawan datang ke negaranya.

Karena banyaknya wisatawan akan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakatnya. "Artinya wisatawan yang banyak itu akan berbelanja sehingga terjadi perputaran ekonomi dan pedapatan masyarakatnya meningkat", jelas Heri.

Pun demikian sebut Herri, agar masyarakat dan instansi terkait lainnnya dapat membantu Gubsu bagaimana agar wisatawan senang datang ke Danau Toba umumnya ke Sumut. Gubsu juga dihimbau mencari solusi bagaimana agar wisatawan datang ke Sumut termasuk ke Danau Toba, sehingga PAD di daerah keliling Danau Toba bertambah.

"Kami sarankan,untuk solusi tanya ke Demokrat, kami punya solusinya", sebut Herri. (in)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini