Menurut Menhub, nantinya terminal bus akan menjadi seperti mall yang dilengkapi dengan fasilitas hotel. Dimana para pengunjung yang datang tidak hanya transit dan naik bus, tetapi juga bisa beristirahat di terminal.
"Kita memiliki anggaran untuk membuat ini dan kita jadikan juga tempat ini sama baiknya dengan mall. Kita kerja sama dengan pihak swasta, kita bikin semacam mall," ungkapnya saat mengunjungi Terminal Amplas di Medan, Sabtu (4/1/2020).
Kemudian, untuk pengembangan terminal bus, Menhub juga akan menerapkan sistem baru yakni sistem penjualan tiket bus secara online. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya penipuan dan calo serta memudahkan masyarakat saat membeli tiket.
"Di Jakarta khususnya, kita menargetkan pada saat lebaran sudah online semuanya. Katakanlah belum bisa masuk sini, namun pembelian itu sebaiknya online," ujarnya.
Untuk merealisasi sistem tersebut, lanjut Menhub, pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan swasta dan perusahaan otobus (PO).
"Ini satu edukasi sistematis yang kita lakukan, menggunakan sistem pembayaran yang ada. Tapi mungkin Pemda udah mulai berpikir bagaimana sistem online yang ada di bus," tegasnya.
Menhub Budi Karya menambahkan, sistem pembelian tiket online ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi level of service menjadi lebih baik. Dengan sistem tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Dari situ kita tahu bahwa perusahaan memang profesional atau tidak. Kalau tidak online kan bisa aja masyarakat itu datang, dan tiba-tiba busnya jelek," pungkasnya. (Ril)
