GNPF Ulama Binjai Apresiasi KPK Yang Melakukan OTT Komisioner KPU

Sebarkan:


BINJAI - Tertangkapnya Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi menajdi perbincangan ditengah-tengah masyarakat.

" Apresiasi kepada KPK. Apalagi yang tertangkap adalah komisioner yang selama ini berlagak paling bersih , paling berlagak dengan segala macam alibinya saat pesta pilpres kemarin, " kata Ketua GNPF Ulama Sani Abdul Fattah, Jum'at (10/1/2020).

Bagi Sani, Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan merupakan oarang yang bersilat lidah karena dengan senang hati menerima uang suap.

" Bagi Kami , diwaktu pesta demokrasi pilpres aja pihak KPU ini udah bobrok , terbukti dengan mengumumkan hasil penghitungan pilpres di tengah malam disaat - saat orang lagi nyenyak - nyenyaknya tidur padahal masih banyak penghitungan yang belom selesai. Ditambah lagi dengan pembelaannya yang membabi buta waktu itu dengan kubu 01," katanya.

Sani mengatakan tertangkapnya salah satu Komisioner KPU semakin menunjukkan bobroknya mental para pengurus KPU,  oleh karena itu kata Sani pihaknya menunggu nyanyian merdu komisioner ini tentang carut - marutnya pesta pilpres kemarin.

" Kan gak enak kalo di penjara sendirian , iya kan Pak Komisioner. Kenapa Kami katakan demikian, Karena banyak sekali bukti-bukti kecurangan yang terjadi selama pagelaran pesta pilpres kemarin, " imbuhnya.

Sani meminta Wahyu Setiawan membongkar segara kecurangan yang terjadi selama pilpres kemarin biar tidak sendirian di dalam penjara sana. 

" Banyak masyarakat yang udah tau tentang menggunungnya bukti-bukti kecurangan dalam pipres kemarin buka aja itu, " tandasnya. (Ismail).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini