Bupati Lapor ke Kemlu RI Terkait Nelayan Aceh Timur di Thailand

Sebarkan:
ACEH TIMUR - Terkait dugaan penangkapan puluhan nelayan asal Aceh Timur diperbatasan perairan Indonesia-India-Thailand, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur telah melaporkan ke pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Bahkan, kabarnya pihak Kemlu RI telah menindaklanjuti dan menghubungi pihak Konsulat RI di Songkhla, Thailand.

"Soal dugaan penangkapan 32 nelayan asal Aceh Timur dan kini diamankan ke negara Thailand, sudah kita sampaikan ke pihak Kemlu RI. Tujuannya adalah untuk ditindaklanjuti dengan harapan para nelayan segera dideportasi kembali ke Indonesia," kata Bupati Aceh Timur, H. Hasballah HM.Thaib atau Rocky, dalam siaran pers, Kamis (23/1/2020).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh pihaknya, keberadaan puluhan nelayan bersama dua kapal motor (KM) asal Aceh Timur diperbatasan Indonesia-India-Thailand, bukan kesengajaan melakukan aktifitas disana, melainkan tergerus ombak besar hingga akhirnya KM Perkasa Mahera dan KM Voltus, melewati batas perairan Indonesia dan masuk ke perairan Phuket.

"Para nelayan kita yang hendak pulang ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, terseret arus ombak hingga ke perairan Phuket. Kuat dugaan, terbatas alat navigasi di kapal membuat nelayan kita dalam beraktifitas kerap melewati batas perairan Indonesia," terang Bupati.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Konsulat RI di Songkhla telah menjumpai para nelayan asal Aceh Timur tersebut yang saat ini berada di Pangkalan Angkatan Laut Wilayah III Tap Lamuk, Provinsi Phang Nga.

"Kedua kapal asal Aceh Timur yakni KM Perkasa Mahera dan KM Voltus, juga tertambat di dermaga Pelabuhan Tap Lamuk, Phang Nga, Thailand," ujarnya. 

Ditambahkan Bupati, pejabat konsulat sedang menangani para nelayan asal Aceh Timur tersebut di Phang Nga. Muda-mudahan nahkoda dan para ABK segera dipulangkan.

"Mudah-mudahan prosesnya segera selesai, namun butuh waktu juga dalam penanganan oleh pejabat Konsulat di Songkhla dan saat ini mereka sudah menjumpai para nelayan kita di Phang Nga," tutup Bupati.

Sebagaimana diketahui, KM Perkasa Mahera dan KM Voltus bersama 32 nelayan ditangkap pihak otoritas Thailand, Selasa (21/1/2020) sekira pukul 08:00 WIB.

Mereka ditangkap dengan dugaan beraktifitas dalam perairan Thailand. Kabar tersebut diperoleh dari nelayan lain yang sempat dihubungi melalui radio HT sesaat sebelum puluhan nelayan dalam dua kapal itu ditangkap otoritas negara berjulukan gajah putih itu. (Said)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini