Kemudian, 1 laki-laki anak dibawah umur dan perempuan nihil. Lalu, untuk klasifikasi tersangka berdasarkan umur ini didominasi tersangka berusia diatas 30 tahun yaitu sejumlah 153 orang.
Apabila klasifikasikan berdasarkan pekerjaan dominan atau terbanyak adalah wiraswasta yaitu sebanyak 107.
Hal tersebut dikatakan Kapolres Tanjungbalai AKBP Putu Yudha Prawira pada saat konferensi pers, Kamis (19/12/2019) di halaman Mapolres Tanjungbalai.
"Klasifikasi status tersangka yaitu paling banyak yang kita tangkap adalah distribusi orang yang menjual atau memasarkan itu sebanyak 215 tersangka, kemudian konsumen atau pemakai adalah 14 tersangka, dan klasifikasi jenis barang bukti yang paling banyak atau dominan adalah jenis sabu sebanyak 186 tersangka dan 227 tersangka," ungkap Kapolres.
"Jumlah barang bukti sesuai dengan jenisnya yang paling banyak yaitu sabu sebesar 40.720,88 gram atau sekitar 40 Kg lebih, kemudian diikuti oleh ekstasi ganja dan ekstasi itu jumlahnya kecil," lanjutnya.
Dikatakan Kapolres, untuk perbandingan pengungkapan kasus narkoba dari tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2019 yakni pada 2018 sebanyak 280 kasus dan tahun 2019 sebanyak 196 kasus.
Artinya jumlah kasus dari tahun 2018 dibandingkan dengan 2019 mengalami penurunan 30% dari tahun 2018 dibandingkan dengan 2019 mengalami penurunan 66,8%. Apabila dibandingkan 2018 dengan 2019 untuk ganja turun 975,886 atau 84%, kemudian meningkat 41,26% untuk jumlah barang buktinya. Kemudian ekstasi di tahun 2019 sangat meningkat yaitu 92, 33% untuk mana buktinya kemudian naik sebesar 6, 91 gram.
"Mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk membumi hanguskan segala bentuk narkoba dari Kota Tanjungbalai ini. Kami pihak Polres tidak akan bisa bekerja sendiri kalau tanpa dukungan dari seluruh lapisan masyarakat," pungkas Kapolres mengakhiri. (Surya)
