Dalam pertemuan itu, Kapolres Binjai AKBP Romadhoni Sutardjo mengaku dirinya butuh bantuan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk menyelesaikan masalah di Kota Binjai.
"Saya butuh bantuan bapak-bapak semua untuk menyelesaikan masalah-masalah kedepan di Kota Binjai ini," kata mantan Kabag Ops Polrestabes Medan ini.
Romadhoni meminta seluruh tokoh agama, masyarakat dan pemuda Binjai untuk memberikan masukan kepada dirinya selama menjabat sebagai Kapolres Binjai sehingga tercipta situasi aman dan kondusif di Kota Binjai.
"Semoga saya bisa melaksanakan tugas ini dengan amanah," ucapnya seraya mengatakan akan berkunjung ke tokoh-tokoh agama Binjai.
Sementara itu, Sekretaris MUI Binjai Jafar Siddik mengatakan Kota Binjai selalu rukun dan damai, kalaupun ada riak-riak politik itu hanya pemanis saja.
"Binjai ada 18 etnis semuanya hidup rukun, semuanya bercita-cita ingin hidup tentram di Kota Binjai. Harapan kami jaga silaturahim ini, semoga kota Binjai menjadi kota yang enak ditinggali," kata Jafar.
Sementara, Ketua GNPF Ulama Binjai Sani Abdul Fattah dalam diskusinya meminta kepada kapolres Binjai menindak tegas para bandar narkoba dan lokasi judi di kota Binjai.
"Kapolres Binjai hendaknya membuat gebrakan baru agar dikenal masyarakat seperti menembak mati bandar narkoba," ujarnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Sani Abdul Fattah, Kapolres Binjai mengatakan akan mapping daerah-daerah rawan di Kota Binjai.
"Masalah narkoba dan judi di mana lokasinya siapa saja masyarakatnya. Saya tidak akan memberikan peluang, Insya Allah kita akan melakukan tindakan tegas. Kalau untuk tembak mati, kita lihat dulu kalau ada perlawanan. Yang pasti setiap kejahatan yang meresahkan masyarakat akan segera kita tindaklanjuti," tegasnya. (Ismail)
