IPW Nilai Gatot Eddy Pantas Jadi Wakapolri

Sebarkan:
Neta Pane

JAKARTA- Ind Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada Kapolri Idam Azis yang mengangkat Gatot Eddy sebagai Wakapolri. Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy sangat pantas menjadi Wakapolri. 

Ada tiga alasan kenapa Gatot pantas menjadi Wakapolri. Pertama, dia pernah dijagokan internal polri untuk menjadi Kapolri. Kedua, prestasi di pendidikan kepolisian dia cukup menonjol.

Ketika PTIK dan Sespim, Gatot selalu bersaing dengan Tito Karnavian. Tito peringkat satu dan Gatot peringkat dua. Ketiga, saat proses pilpres 2019 sebagai Kapolda metro jaya Gatot "cukup berdarah darah" mengamankan ibukota yang bolak balik diterjang aksi demo yang diwarnai kerusuhan.

Di era Gatot sebagai Kapolda, capres 01 Jokowi berhasil menang 4 persen mengalahkan capres 02 Prabowo. Padahal saat itu capres 02 sangat dominan dan mendominasi ibukota.

Di sisi lain hubungan Kapolri dan Gatot cukup dekat sejak lama. Idham memimpin Satgas Merah Putih dan Gatot memimpin Satgas Nusantara. 

“Bagi IPW, Tito, Idam dan Gatot adalah sahabat tiga serangkai. Mereka selalu terlihat bersama sama di saat senggang saat Tito menjadi Kapolri,” ujar Neta Pane selaku Ketua Presidium Ind Police Watch dalam releasenya ke Redaksi, Sabtu (21/12/2019).

Di Polda Metro jaya, selama memimpin Gatot berhasil menjaga keamanan ibukota menjadi kondusif. Pengganti Gatot adalah Kapolda NTB. Saat Jokowi menjadi Walikota Solo, Nana saat itu menjadi Kapolresta Solo. Prestasi Nana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.

Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan "geng solo" di polri. Setelah Kapolresta Solo naik super ekspres menjadi Wakil Kapolda Jateng, lalu Sigit mantan Kapolresta Solo menjadi Kabareskrim dan kini mantan Kapolresta Solo Nana menjadi Kapolda metro. 

“Tantangan berat yang harus dihadapi Nana di Polda Metro Jaya adalah kemacetan lalulintas yang luar biasa di Jakarta yang sempat memperangkap Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalulintas,” tambah Neta.

Soal lalulintas ini perlu menjadi prioritas Nana. Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak. Lalu ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal, sehingga Nana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini.

Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya msh tergolong wajar. (rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini