Diduga Fiktifkan Anggaran Transportasi, Kadiskes Paluta: Itu Keliru, Dana Itu Tak Ditampung di APBD 2019

Sebarkan:
PALUTA - Kepala Dinas Kesehatan Padang Lawas Utara (Paluta) dr.Sri Prihatin N Harahap membantah pihaknya memfiktifkan dana anggaran transportasi pada kegiatan sosialisasi penemuan dan pengobatan tuberkulosis (TBC) tahun anggaran 2019 di 17 Puskesmas di Paluta.

Hal tersebut dikatakan Kadis Kesehatan (Kadiskes) Paluta, Senin (2/11/2019) saat Metro Online meminta tanggapannya terkait tuntutan massa mahasiswa dari Forum Kesatuan Mahasiswa Peduli Reformasi (FK-Malari).

"Apa tudingan yang didugakan adik-adik mahasiswa itu tidak benar, jangankan memfiktifkan anggaran pembayarannya, anggaran dana transportasi di kegiatan sosialisasi itupun tidak ada ditampung di APBD Paluta di tahun anggaran 2019 ini," kata Kadis.

Dalam keterangannya, Sri Prihatin juga memastikan bahwa tudingan dugaan yang dilontarkan mahasiswa itu sangat keliru dan tidak berdasar.

"Namun walaupun demikian saya tetap mengapresiasi aksi unjuk rasa mahasiswa itu dan saya berharap bisa duduk bersama mereka untuk meluruskan fakta yang sebenarnya dan tidak menjadi fitnah di kemudian hari," ungkapnya.

Selain itu, dr.Sri berharap agar mahasiswa FK Malari mau duduk bersama dengan pihak Dinkes Paluta serta membawa data yang mereka miliki terkait bahan acuan dasar tudingan yang mereka dugakan ke Dinas kesehatan Paluta saat menggelar demo.

Sebelumnya diberitakan, puluhan massa yang mengatasnamakan Mahasiswa Forum Kesatuan Mahasiswa Peduli Reformasi (FK-Malari) Kabupaten Padang lawas utara (Paluta) menggelar aksi Demo di Kantor Dinas Kesehatan Paluta, Senin (2/12/2019).

Demo mahasiswa FK Malari yang dipimpin koordinator aksi Mittun Hadamean Hasibuan tersebut terkait dugaan pembayaran fiktif biaya transportasi pada kegiatan Sosialisasi Penemuan Dan Pengobatan Tuberkulosis di Unit Puskemas se-Kabupaten Paluta anggaran tahun 2019.

Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan rincian dugaan jumlah dana transport yang difiktifkan yakni Rp.5.900.0000 setiap Puskesmas, sehingga jika dijumlahkan dari 17 Puskesmas yang ada di Paluta mencapai Rp.100.300.000. (GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini