Hal ini disampaikan Dansatgas, Letkol Inf Hendra Cipta dalam keterangan tertulisnya di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (28/12/2019).
Dijelaskan Dansatgas, Murjani yang berprofesi sebagai petani mengaku simpati dengan ketulusan personil Satgas Yonif 133/YS yang melakukan pembersihan Gereja Katholik di kampungnya, sehingga warga yang merayakan Natal bergembira dengan suka cita.
"Karena merasa sudah begitu dekat dengan personil, Murjani pun menyerahkan senjata api rakitan jenis pistol revolver miliknya," terang Dansatgas.
Penyerahan senjata api dilakukan saat personil Bapen Satgas, Serka Jefri Marpaung bersama Dansimayon Satgas, Serka Bambang Priyadi serta dua personil Satgas lainnya melakukan anjangsana ke rumah Murjani.
"Selama ini, Murjani mengaku was-was dengan keselamatan keluarganya karena memiliki senjata api pistol rakitan itu. Namun ia tidak tahu harus berbuat apa, sehingga saat berkenalan dengan personil Satgas, ia pun dengan lega menyerahkan senjata api pistol tersebut," papar Dansatgas.
Ditambahkan Dansatgas lagi, penyerahan senjata api ini dilakukan Murjani dengan kesadaran sendiri dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Selain itu, kesadaran Murjani yang menyerahkan senjata api miliknya itu juga terdorong oleh kehadiran personil Satgas yang selalu membantu warga melalui kegiatan pembinaan teritorial.
"Di samping melaksanakan tugas menjaga batas wilayah, kehadiran kita di daerah perbatasan ini juga untuk membantu warga setempat dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Karena TNI lahir dari Rakyat, dan berjuang serta mengabdi hanya untuk Rakyat," pungkas Dansatgas.(bb)
