Banjir Bandang di Labura Diduga Ulah Penebang Hutan

Sebarkan:
LABURA - Banjir bandang yang meluluhlantahkan puluhan rumah warga di Desa Pematang dan Desa Hatapang, Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, diduga ulah sekelompok penebang hutan.

Kedua Desa di wilayah perbukitan itu kini merasakan dampak dari ulah pembabat hutan.

"Bencana alam itu bukan hanya akibat fenomena alam, tetapi juga karena hutan di sekitar mulai gundul akibat dibabat," kata Tokoh Masyarakat NA IX-X Efendi Miraza kepada Metro Online, Minggu (29/12/2019).

BACA JUGA: Bupati Labura Terjatuh ke Sungai Saat Pantau Banjir Dahsyat

Buktinya, kata Efendi, banjir bandang membawa potong-potongan kayu yang diduga hasil penebangan hutan.

Ia berharap, masyarakat Desa Pematang maupun Desa Hatapang untuk menghentikan segala praktik penebangan hutan.

BACA JUGA: Ini Nama-nama Kepala Keluarga Korban Banjir Hebat di Labura

Menurutnya, bencana alam yang baru saja memporak-porandakan pemukiman warga bukan saja faktor curah hujan yang tinggi di daerah itu, tetapi juga karena hutannya sudah rusak.

Kalau hutan rusak akan terjadi erosi, karena tidak ada lagi pepohonan berfungsi sebagai penahan banjir.

"Mari kita berkaca dari bencana ini, agar kedepan kita tidak lagi mengalami bencana yang sama," imbaunya. (Indra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini