Ambulans Puskesmas Rusak, Proses Evakuasi 2 Korban Tersengat Listrik di Paluta Sempat Terkendala

Sebarkan:
PALUTA - Proses evakuasi 2 jenazah pemuda yang tewas akibat tersengat listrik saat mengerjakan galian sumur bor sempat terkendala akibat rusaknya mobil ambulans Puskesmas di Desa Pangirkiran, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Rabu (4/12/2019) sore.

Salah satu warga Desa Pangirkiran Lokot Siregar menceritakan, saat polisi dan warga hendak mengevakuasi 2 jenazah pemuda dari TKP, sempat kelimpungan mencari mobil warga gegara mobil ambulans Puskesmas Pangirkiran atau desa TKP sedang rusak.

"Saya warga dekat puskesmas jarang melihat mobil ambulans itu ada parkir di Puskesmas, entah apa guna ambulans itu, sampai membawa 2 jenazah inipun tidak bisa dipergunakan," ungkapnya dengan kesal.

Informasi yang diterima redaksi, mobil ambulans Puskesmas Pangirkiran yang pengadaaannya bersumber dari DAK TA 2017 merk Ford tersebut sudah sekitar 4 bulan diterlantarkan di salah satu bengkel di Aek Kanopan, Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Terkait info tersebut, Kadis Kesehatan Paluta Sri Prihatin Harahap mengakui mobil ambulans tersebut berada di bengkel karena terkendala susah mancari alat (sparepart, red) yang rusak.

"Tadi Kepala Puskesmas Pangirkiran sudah konfirmasi, ambulans memang masih di bengkel karena itu ford (merk mobil ambulans, red), jadi susah nyari alatnya yang rusak masih indent, maka posisi masih diletakkan di bengkel," kata Kadis Kesehatan Paluta.

Terkait tidak adanya ambulans Puskesmas Pangirkiran ditempat, Kapolsek Padang Bolak Resort Tapsel AKP Zulfikar, Kamis (4/11/2019) mengaku sempat berkoordinasi dengan Kadis kesehatan Paluta untuk bisa segera mengevakuasi 2 jenazah tersebut usai melaksanakan cek TKP.

"Kita pun sempat bingung masalah untuk pemeriksaan dari tim medis semalam, karena dokter Puskesmas juga katanya sedang ke Padang (Sumatera barat) akhirnya pakai mobil warga setempat yang bawa kerumah duka," ucap Kapolsek.

Berdasarkan hasil cek TKP yang dihimpun Metro Online dari Kapolsek Padang Bolak, korban meninggal bernama Pangibulan Siregar (28), warga Desa Sirikki Jae Halongonan dan Malik Ripai Harahap (28), warga Desa Sirikki Julu, Kecamatan Halongonan.

"Sedangkan 1 orang korban lainnya atas nama Aldo Siregar (17) warga desa Sirikki Julu hanya tersengat arus listrik dan selamat," terang Kapolsek.

Kejadian diketahui pada Rabu (4/12/2019) sekira pukul 15.00 WIB, piket Reskrim Polsek Padang Bolak mendapat informasi dari masyarakat Desa Pangirkiran, Kecamatan Halongonan Kabupaten Paluta memberi tahu bahwa ada 3 orang korban tersengat listrik.

Atas info tersebut, Kapolsek Padang Bolak bersama Kanit Reskrim Iptu Raden Saleh Harahap beserta anggota berangkat menuju TKP.

"Sesampainya kami di TKP, saksi yang kami temui menceritakan sewaktu korban melakukan pengeboran tiba-tiba pipa untuk mengebor terjatuh dan menyandar ke seng rumah, yang difuga kabel hitam listrik yang berada di atas atap rumah sobek/koyak sehingga mengaliri arus listrik ke alat pengeboran tersebut yang di pegang oleh ketiga korban tersebut," Jelas AKP Zulfikar.

Kemudian, kata Kapolsek, pihaknya mengevakuasi kedua korban dan menganyarkannya ke rumah keluarga masing masing korban yang berjarak tempuh sekitar kurang dari setengah jam.

"Setelah sampai di rumah keluarga masing-masing korban meninggal, pihak keluarganya tidak bersedia untuk dilakukan proses autopsi dan pihak keluarga masing-masing telah membuat surat pernyataan," tutupnya. (GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini