Teror Bangkai Babi, Omzet Pedagang Ikan Turun Drastis

Sebarkan:
Unsur Muspika Pantai Labu sosialisasi aman makan ikan.
DELISERDANG - Dampak teror bangkai babi yang mencemari aliran sungai hingga ke laut di sejumlah tempat, masih berdampak pada omset pedagang ikan di sejumlah pasar tradisional di Lubuk Pakam dan beberapa tempat lainnya.

Banyak warga masih enggan membeli ikan, udang, kepiting maupun komoditi lainnya karena menganggap kalau hewan tersebut sudah memakan bangkai babi yang mencemari aliran sungai dan laut.

Di pasar Bakaran batu Kecamatan Lubuk Pakam misalnya, para pedagang ikan mengaku omset penjualan mereka menurun drastis akibat isu ikan yang memakan bangkai babi tersebut.

Ismail, salah satu pedagang ikan mengaku sudah dua pekan terakhir pembeli sepi karena isu ikan makan bangkai babi yang kena virus penyakit di laut hingga pelanggan yang biasanya membeli kini berkurang.

"Sudah kami bilang juga kalau jenis ikan gembung, ikan pari, ikan lain kebanyakan itu di tengah laut, tidak ada ke pesisir pantai makan bangkai babi, tapi karena sudah kemakan isu tetap saja mereka tak mau beli ini. Mereka beli ikan nila dan ikan emas kolam," katanya, Jumat (22/11/2019).

Dampak isu ikan terpapar bangkai babi bervirus penyakit ini memang sangat meresahkan masyarakat dan mengganggu pendapatan nelayan serta pedagang ikan.

Sementara itu, Muspika Kecamatan Pantai Labu yang dimotori oleh HNSI dan Camat Pantai Labu Irawadi melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa ikan laut yang dijual di pasar tidak terkontaminasi bangkai babi dan aman dikonsumsi.

"Untuk itu, Muspika menganjurkan masyarakat untuk tidak cemas mengkonsumsi ikan," kata Camat Irawadi. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini