Sumatera Utara Waspada Virus Kolera, Ribuan Ekor Ternak Babi Mati

Sebarkan:

Medan - Angka kematian hewan babi akibat virus kolera babi di Propinsi Sumatera Utara hingga hari ini tercatat sudah mencapai sebanyak 8.186 ekor.

Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak hewan ternak babi milik warga yang juga terjangkit virus tersebut.

Pemerintah Propinisi Sumatera Utara, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan mendata hingga hari ini kasus kematian ternak babi akibat virus hog cholera atau kolera babi kian bertambah, tercatat sudah sebanyak 8.186 ekor babi mati secara mendadak.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, drh. Mulkan Harahap mengatakan, angka kematian babi akibat virus kolera tersebut dipastikan akan terus bertambah hingga satu minggu ke depan, dimana data ini hasil laporan terbaru dari 13 kabupaten/ kota yang ada di Sumut.

"Masih banyak ternak hewan babi warga yang mati, namun tidak dilaporkan kepada dinas terkait," jelasnya, Selasa (19/11/19).

Mulkan melanjutkan, guna mengantisipasi penyebaran virus kolera, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota yang terdampak untuk mengatasi penyebaran virus tersebut, termasuk membatasi pergerakan hewan ternak babi di kalangan peternak.

"Pemerintah Propinisi Sumatera Utara juga mendata ada 13 daerah yang terjangkit virus tersebut, diantaranya angka kematian babi paling tertinggi yakni di Kabupaten Deli Serdang, Dairi, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Humbang Hasundutan dan daerah lainnya," terangnya.

Terkait ganasnya virus kolera babi, masih katanya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut mengaku wabah virus kolera tersebut dipastikan tidak akan menyerang hewan ternak lainnya.

"Sebelumnya pemerintah setempat telah menemukan ribuan bangkai babi disejumlah perairan Belawan, Deli Serdang dan perairan yang ada di Sumatera Utara," terangnya.

Dikatakannya, Bangkai babi yang dibuang oleh orang tak bertanggungjawab ini dipastikan mati karena terjangkit virus kolera.

"Pemerintah Sumatera Utara telah melakukan penyelidikan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mencari tersangka pelaku pembuangan bangkai babi," paparnya. (hen). 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini